Berita Denpasar

Pengarakan Ogoh-ogoh Menjelang Nyepi 2021 Ditiadakan, Disbud Denpasar Akan Bahas Degan PHDI Dan MDA

Penulis: Putu Supartika
Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Parade Ogoh-ogoh sebelum pandemi Covid-19 yang selalu banyak penonton

Malam pengerupukan juga sekaligus menjadi momen kebersamaan pemuda pemudi.

“Setahun sekali membuat kebersamaan di antara kami pemuda pemudi banjar, mengangkat ogoh-ogoh bersama, magambel baleganjur, ada tarian juga. Sekarang ditiadakan, adalah rasa kecewa kami,” katanya.

Terkait hal ini, jika nantinya surat edaran sudah sampai ke desa maupun banjar pihaknya akan melakukan sosialisasi ke anggota STT.

“Walaupun kecewa, tapi astungkara anggota kami taat aturan. Sedikit kekecewaan tapi tetap bisa diredam,” katanya.

Untuk pangerupukan tahun 2021 ini, sebenarnya pihaknya berencana membuat ogoh-ogoh baru.

Walaupun ogoh-ogoh Legu Gondong tahun lalu masih, namun dikarenakan bahannya dari beras, saat ini kondisinya jamuran.

“Kalau rencana tahun 2021 ini kami maunya garap ogoh-ogoh baru. Cuma kami belum tahu akan seperti apa kondisinya sehingga kami belum punya konsep. Dengan adanya edaran ini, kami harus mematuhinya,” katanya.

Ia pun menambahkan bahwa tujuan pemerintah baik, yakni untuk mencegah kluster Covid-19. (*)

Berita Terkini