Pihaknya juga menjelaskan selain pohon tumbang sebuah bangunan juga dilaporkan rusak di wilayah Pantai Kuta.
Termasuk juga ada bangunan yang genteng berjatuhan dari bangunan milik warga di pinggir pantai Jimbaran.
“Sampai saat ini (Kamis –red) kami masih menerima laporan adanya kejadian dampak cuaca yang ekstrem yang terjadi. Hanya saja untuk saat ini kami belum melakukan pendataan lebih lanjut,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya berharap masyarakat selalu waspada akan bencana alam yang terjadi.
Pasalnya saat ini cuaca tidak menentu yang bisa saja terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Jadi intensitas kejadian yang diakibatkan cuaca ekstrem semakin meningkat,” ucapnya
Secara umum, terang Bagus Wiranata, BPBD Badung telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana di Badung.
Misalnya di Badung Utara rawan terjadi bencana longsor, sedangkan di Badung Selatan berpotensi terjadi banjir dan tsunami.
Lanjut dirinya menjelaskan untuk kawasan yang berpotensi rawan longsor, lanjut Bagus Wirawan hampir semua daerah berpotensi.
Namun, dari hasil pemetaan yang dilakukan titik yang paling distensi yakni di wilayah Kecamatan Petang, Kecamatan Abiansemal, Kecamatan Mengwi, termasuk juga di Kecamatan Kuta Selatan.
Sedangkan untuk wilayah rawan tsunami ada di 18 desa atau kelurahan yang ada di pesisir, terutama di Badung Selatan, yakni Tanjung Benoa, Benoa, Jimbaran, Kutuh, Ungasan, Pecatu, Kedonganan, Kuta, Tuban, Legian, Seminyak, Kerobokan Kelod, Kerobokan, Tibubeneng, Canggu, Pererenan, Munggu, dan Cemagi. (*)