Berita Klungkung

Jeritan Wayan Sureni, Berhenti Jual Lawar karena Harga Cabai Melambung Tinggi Jelang Hari Raya Nyepi

Penulis: Eka Mita Suputra
Editor: Kambali
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Pedagang cabai di Pasar Badung, Denpasar, Bali.

"Sebelumnya harga cabai paling mahal itu Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu. Tapi sekarang melonjak terus," ungkap salah seorang pedagang cabai di Pasar Galiran, Klungkung, I Ketut Daging.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Bangli Tembus Rp 100 Ribu/Kg, Sayur Hijau Rp 15 Ribu/Kg

Menurutnya, hujan berkepanjangan menjadi salah satu penyebab tingginya harga cabai saat ini.

Para petani lokal banyak gagal panen, kerena terus diguyur hujan.

Demikian juga pasokan cabai dari luar Bali juga tersendat, karena juga gagal panen akibat cuaca buruk. 

"Di Bali sudah tidak ada pasokan cabai. Apalagi di jawa juga sampai banjir, pasokan cabai seret," jelasnya.

Baca juga: Harga Cabai Besar Tembus Rp 40 Ribu Per Kilo di Denpasar Bali, Masyarakat Beralih Ke Cabai Kering

Tingginya harga, membuat Ketut Daging tidak berani menjual cabai dengan jumalah banyak.

Paling banyak rata-rata ia hanya menjual cabai dengan banyak 10 Kilogram perhari. 

"Saat ini harga cabai terlampau mahal, semoga saja bisa segera normal," ungkapnya. (*)

Berita Terkini