DENPASAR, TRIBUN BALI - Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat Bali, Wayan Adnyana menyebutkan saat ini pihaknya mengintruksikan jajaran partai di Bali untuk melakukan penjagaan aset partai.
Hal ini dilakukannya untuk mencegah adanya hal-hal yang tidak inginkan setelah adanya Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) beberapa waktu lalu.
Adnyana menyebutkan bahwa seluruh pengurus harian Demokrat di berbagai tingkatan untuk ikut menjaga kantor partai.
"Kalau kita yang kita lakukan di Bali adalah seluruh staf dan pengurus harian harus ada di kantor secara bergantian," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat 12 Maret 2021.
Baca juga: Daftar 21 Ketua DPD dan DPC Partai Demokrat yang Dipecat AHY Karena Datang ke KLB
Apakah strategi ini dilakukan sebagai bagian dari mencium adanya upaya untuk merebut kantor partai.
Ia menjawab secara diplomatis, pihaknya mengaku tidak berpikir sejauh itu.
Namun, ia menegaskan bahwa penjagaan tersebut dilakukan murni sebagai antisipasi semata.
"Saya kira nggak kepikiran sampai ke sana, orangnya saja gak jelas, siapa yang mau menguasai, orang gak ada yang komplain di Bali," tegasnya.
Baca juga: Pengakuan Gatot Nurmantyo, Tolak Tawaran Jadi Ketum Demokrat Versi KLB Karena Ingat Jasa SBY Ini
Tim Khusus DPD Demokrat Bali hingga kini masih belum bisa mengidentifikasi 7 orang wakil Bali yang disebut-sebut hadir dalam KLB di Sumut itu.
Ia menyebut bahwa hingga saat ini pihaknya masih belum bisa mengidentifikasi nama-nama orang yang mengaku sebagai utusan dari tujuh DPC.
"Kita belum bisa pastikan apakah benar itu ada, atau cuma ngaku-ngaku aja. Semua kemungkinan ada," ujarnya.
Pasalnya, ia kembali menegaskan bahwa sebelumnya saat pelaksanaan KLB di Deli Serdang, para ketua DPC Demokrat se-Bali sedang ikut Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di DPD Demokrat Bali, Denpasar.
Baca juga: Kisruh Partai Demokrat, Banyak Suara Hantu dalam KLB yang Menangkan Moeldoko?
Seperti diketahui, sebelumnya Sekjen DPP Demokrat kubu Moeldoko, Jhoni Allen Marbun menyebut adanya 7 orang wakil Bali dalam KLB Deli Serdang.
"Khan seperti kita tahu, kemarin saat ada KLB abal-abal, kita gelar Rakorda di Denpasar. Itu bohong itu, itu akal-akalan saja," paparnya.
Saat disinggung apakah ada kemungkinan dari para peserta yang disebut-sebut berasal dari Bali tersebut merupakan mantan pengurus Demokrat di Bali.