"Saya melihat terakhir 2 bulan yang lalu, keluar jalannya berduyun-duyun, pakai tongkat, hanya duduk di depan saja, tidak ngobrol, duduk di depan sambil melihat jalan dan aktivitas penjual bunga, memang seperti ada gangguan kejiwaan," bebernya.
Toko Redjeki yang dikelola sang Adik SA biasa buka pukul 09.00 Wita sampai dengan 21.00 Wita.
"ini sedang tutup mungkin menjaga kakaknya yang sakit," katanya.
Nyoman Sarji dan pedagang bunga lainnya mengaku tidak mengetahui GSI mengidap penyakit.
"Tidak, tidak pernah ada cerita masalah sakit," ujarnya.
Sosok SA, saudara GSI pernah berkomunikasi dengan Nyoman Sarji, ia mengaku pernah dinasihati untuk sabar dalam berjualan.
"Saya pernah dinasihati agar sabar saat berjualan, beberapa momen ngobrol ada kalau sama adiknya laki-laki, kalau sama yang kakaknya yang sakit belum pernah," ucapnya. (*).
Berita lainnya di Berita Denpasar