Berita Gianyar

Dalam Re-opening Ubud, Pintu Masuk Kawasan Gianyar Akan Dijaga Ketat dan Ada Barcode QR

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga Desa Peliatan, Ubud, Gianyar, Bali saat mendapat pelayanan vaksinasi covid-19, Selasa 30 Maret 2021

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pemkab Gianyar telah merancang berbagai kesiapan dalam menyukseskan re-opening Ubud nantinya.

Di mana, aksebilitas warga keluar masuk zona Ubud yang dijadikan percontohan, tidak bebas seperti saat ini.

Nantinya, setiap pintu masuk akan dijaga oleh petugas gabungan.

Masyarakat atau wisatawan yang boleh masuk, hanya yang memenuhi standar protokol kesehatan, baik itu kondisi suhu tubuh, hingga penggunaan peranti prokes.

Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 di Tiga Zona Hijau, Wilayah Ubud dan Sanur Sudah Rampung

Baca juga: Antisipasi Komplain Pedagang, Pasar Murah Galungan 2021 Akan Digelar di Lingkungan Pemkab Gianyar

Tidak hanya itu,  setiap hotel dan restoran, pusat belanja termasuk objek wisata di Kabupaten Gianyar, akan dilengkapi barcode QR.

Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah melakukan tracing ketika ada yang tidak diinginkan.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Wakil Bupati Gianyar, Anak Agung Mayun, Jumat 9 April 2021.

Di mana strategi ini pun telah dipaparkan dalam rapat penyatuan persepsi dengan Kementerian Pariwisata bersama Dinas Pariwisata Bali dan Dinas Pariwisata Kabupaten Kota se-Bali belum lama ini. 

Wabup Agung Mayun mengatakan, Pemkab Gianyar telah tiap untuk re-opening Ubud.

Selama ini, setiap tahapan telah berjalan baik.

Baca juga: Warga Gianyar Diimbau Gunakan Produk Air Kemasan Milik Pemkab Berlabel Gianyar Mineral Water

Baca juga: Marak Pencurian di Tempat Suci, Polsek Ubud Gianyar Intensifkan Patroli Malam

Mulai dari vaksinasi masyararakat dan pekerja yang berada wilayah Ubud zona hijau.

Dalam vaksinasi ini, pihaknya menerapkan vaksinasi berbasis banjar. 

"Mengapa banjar, karena di Bali pada khususnya banyak program yang telah berhasil dilakukan dengan berbasis pada banjar. Di samping itu, dengan memanfaatkan kelian banjar untuk mendata masyarakatnya itu sendiri ataupun pekerja yang ada di wilayah banjarnya, sangat mudah untuk memobilisasi agar datang melaksanakan vaksinasi,” ujarnya.

Dia mengungkapkan,  vaksinasi tersebut melibatkan 33 tim medis.

Per tim, telah mampu melaksanakan vaksin kepada 150 hingga 250 orang per hari.

Halaman
12

Berita Terkini