TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kondisi ekonomi yang sulit, ditambah mahalnya harga daging babi di pasaran, membuat beberapa masyarakat di Klungkung memilih tidak ikut mepatung untuk menyambut hari raya Galungan.
Seperti yang diungkapkan Gede Mertayasa (42), warga Kelurahan Semarapura Kelod Kangin Klungkung.
Karena mahalnya daging babi, ia lebih memilih untuk mebat daging ayam.
"Beberapa rekan saya, ada yang mengajak untuk mepatung. Tapi kondisi saat ini, saya tidak ikut dulu mepatung. Harga daging babi sangat mahal," ungkap Mertayasa, Jumat 9 April 2021.
Baca juga: Jelang Galungan, Ketersediaan Babi Siap Potong di Klungkung Daratan hanya 200 Ekor
Mepatung merupakan tradisi yang kerap dilaksanakan masyarakat di Bali jelang hari raya Galungan.
Masyarakat biasanya membentuk kelompok, lalu urunan atau iuran untuk membeli babi dan dagingnya dibagikan merata ke angggota kelompok.
Karena mahalnya harga daging babi, Mertayasa sejak jauh-jauh hari sudah membeli beberapa ekor ayam, untuk dipotong saat hari raya Galungan.
" Galungan kali ini benar-benar sulit. Ekonomi lesu karena Covid-19, ditambah harga daging babi sudah mahal selama berbulan-bulan. Beli ayam pun saja jauh-jauh hari, saya pelihara dulu. Takutnya kalau beli jalang Galungan, harganya mahal lagi," jelasnya.
Hal serupa diungkapkan Ketut Yasa, warga asal Desa Selat, Klungkung.
Dirinya berencana hanya akan membeli sedikit daging babi untuk banten.
Sementara untuk mebat, dirinya akan memanfaatkan daging ayam.
" Harga daging babi mahal sekali. Hari biasa saja mahal, apalagi jelang galungan. Nanti beli daging babi sedikit, untuk banten. Kalau mebat baru pakai ayam," jelasnya
Sementara Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida menjelaskan, mahalnya harga daging babi di pasaran disebabkan oleh ketersediaannya yang terbatas.
" Saat ini kan masih masa pemulihan, pasca serangan virus ASF yang menyebabkan populasi ternak babi menurun drastis di Bali," ungkap Juanida.
Baca juga: Harga Daging Babi Mahal, Beberapa Warga di Klungkung Pilih Tidak Ikut Mepatung
Berdasarkan pantuan harga terakhir, untuk babi hidup saat ini harganya Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram.