Para Orangtua/Wali Casis Secata PK TNI AD di Kodam Udayana Ikuti Vidcon Kasad Andika Perkasa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Danrem 163/WSA Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., bersama para orang tua/wali Calon Siswa Secata PK TNI AD Gelombang I TA. 2021 di GOR Praja Raksaka, Denpasar, Bali, Jumat 9 April 2021 - Para Orangtua/Wali Casis Secata PK TNI AD di Kodam Udayana Ikuti Vidcon Kasad Andika Perkasa

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seluruh orangtua/wali calon siswa Secata PK TNI AD Gelombang I TA. 2021 di wilayah Kodam IX/Udayana mengikuti video conference yang dipimpin Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Dalam vidcon yang berlangsung pada Jumat 9 April 2021, Kasad Andika Perkasa menegaskan bahwa seleksi prajurit TNI AD dilakukan secara transparan dan gratis.

Selain Kodam IX/Udayana, Kasad juga memberikan pengarahan bagi para orangtua/wali di wilayah Kodam XIII/Merdeka, Kodam XVIII/Kasuari dan Kodam XVI/Pattimura.

Kasad didampingi jajaran petinggi TNI AD yang menjadi Ketua Pelaksanaan Penerimaan Calon Prajurit.

Baca juga: Profil Pasukan TNI Kala Hitam yang 10 Bulan Bertugas di Papua, Ini Sejarahnya 

Baca juga: TNI Kirim Jembatan Bailey ke Nusa Tenggara, Pangdam IX/Udayana: 57 Orang Belum Ditemukan

Baca juga: Peringati HUT ke-75 TNI AU , Lanud I Gusti Ngurah Rai Gelar Donor Darah dan Donor Plasma Konvalesen

Kasad memberikan informasi tentang mekanisme penerimaan calon prajurit TNI AD yang dilaksanakan dengan transparan dan tanpa dipungut biaya.

Kasad membuka nomor pengaduan kepada orangtua/wali calon siswa dengan tujuan agar transparansi seleksi prajurit TNI AD dapat berjalan selaras dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan.

Guna memastikan bahwa nomor pengaduan telah dicatat dengan baik oleh masing-masing orangtua/wali calon siswa, Kasad langsung menanyakan salah satu orangtua/wali calon siswa di masing-masing wilayah.

Pertama kali, ditunjuk oleh Kasad yaitu dari wilayah Kodam IX/Udayana yang terdiri dari 3 Korem, yakni Korem 161/Wira Sakti di Provinsi NTT, Korem 162/Wira Bhakti di Provinsi NTB dan Korem 163/Wira Satya di Provinsi Bali.

Di Makorem 161/Wira Sakti, Kupang, dengan pimpinan Kasrem 161/WS Kolonel Inf Jemz Andre Ratu Edo, S.Sos., Kasad menunjuk salah satu orangtua calon siswa yang bekerja sebagai petani.

Sedangkan di Makorem 162/Wira Bhakti, Mataram, dengan pimpinan Kasrem 162/WB Kolonel Arm I Made Kariawan pertanyaan ditujukan pada salah satu orangtua calon siswa yang bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Sementara di Korem 163/WSA yang di gelar di GOR Praja Raksaka, Denpasar, dengan pimpinan Danrem 163/WSA Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., Kasad menunjuk salah satu orangtua calon siswa yang bekerja sebagai buruh dari Kabupaten Buleleng, yang mana suaminya telah meninggal dunia.

Hal ini menandakan bahwa para calon siswa dengan latar belakang apapun mempunyai hak untuk mengikuti seleksi dan menjadi Prajurit TNI AD.

“Kami hanya ingin menjelaskan bahwa pendaftaran yang dilakukan oleh putra dari bapak ibu sekalian itu sama sekali tidak ada kewajiban apapun bentuknya untuk membayar. Jadi masuk menjadi Tamtama TNI AD itu gratis," tegas Jenderal TNI Andika Perkasa.

Sehingga apabila ada oknum yang mencoba menawarkan bantuan dengan membayar sejumlah uang maka para orangtua untuk tidak segan-segan melaporkan baik via telepon, WhatsApp maupun SMS.

Kasad menegaskan bahwa Angkatan Darat berusaha semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan proses seleksi secara transparan, objektif, adil, tidak diskriminatif, akuntabel dan bebas dari KKN.

"Jadi jangan mau ditipu. Di sini ada bapak ibu yang berprofesi sebagai buruh maupun petani, disuruh bayar juta-jutaan, uang dari mana. Angkatan Darat itu sama sekali tidak membutuhkan uang dari bapak ibu sekalian," katanya.

"Justru Negara lah yang membayar dan memfasilitasi mereka. Saat sudah jadi Prajurit pun nanti akan digaji oleh Negara bukan malah sebaliknya," sambungnya.

Lebih lanjut, Kasad menyampaikan bahwa yang bisa membantu putra bapak-bapak dan ibu-ibu masuk adalah diri sendiri dari pada calon siswa.

Jadi, jika terdapat oknum TNI ataupun warga sipil yang menawarkan bantuan untuk masuk menjadi Prajurit TNI AD dengan harus memberikan imbalan uang, Kasad tegaskan bahwa itu adalah penipuan dan hal tersebut wajib dilaporkan.

"Saya akan mengejar mereka yang sudah minta uang, kalau tentara saya kejar sampai manapun, kalau bukan tentara pun saya kejar juga karena itu merusak nama Angkatan Darat," pungkasnya.(*).

Kumpulan Artikel TNI AD

Berita Terkini