TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Rencana pembangunan jalan tol Mengwi-Gilimanuk hingga saat ini masih belum menemukan titik-titik pasti.
Meskipun begitu, proyek ini sudah memantik sejumlah reaksi.
Sebagaian masyarakat merasa khawatir meski tak jarang merasa senang.
Sebab, di Kabupaten Tabanan sudah ditetapkan ada 19 desa yang rencananya akan dilalui jalur tol tersebut.
Camat Marga, I Gusti Agung Alit Adiatmika menuturkan, sejauh ini informasi mengenai pembanguanan jalan Tol Gilimanuk-Mengwi masih sebatas sosialisasi.
Belum ada titik-titik pasti jalur mana yang akan dilalui mega proyek tersebut.
Baca juga: Puskeswan Tabanan Gelar Vaksinasi Rabies di Desa Denbantas Tabanan Besok 19 April 2021
Baca juga: Umanis Galungan Wisatawan Serbu DTW Tanah Lot Tabanan, Sehari Tembus 1.307 Wisatawan
Meskipun begitu, warga sudah ada yang menolak karena khawatir ganti ruginya kecil dan ia harus tergusur dari tempat tinggalnya.
Sebaliknya, ada juga warga yang senang karena sudah mencari lahan agar bisa bisa dikompensasi.
"Kalau itu (penolakan) ada beberapa. Mungkin karena berbagai faktor seperti trauma ganti ruginya kecil. Terus lahan yang kena rumah satu-satunya."
"Dari teba sampai depan habis. Artinya bervariasi. Ada yang senang sudah cari tempat-tempat. Ada yang sudah beli tanah di sini (wilayah Marga). Sudah lebih siap seperti itu juga ada," tutur Alit Widiatmika saat dijumpai di Tabanan belum lama ini.
Untuk mereka yang sudah siap, kata dia, sejumlah warga bahkan sudah mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Hal tersebut diperuntukkan agar mereka mendapat kompensasi yang lebih ketika rumahnya terkena jalur tol.
Baca juga: 45 Pemilik Kendaraan dengan Knalpot Brong Ditilang Jajaran Satlantas Polres Tabanan
Baca juga: Terlibat Lakalantas di Jalan Denpasar-Gilimanuk Jembrana, PNS Pemkab Tabanan Meninggal Dunia
"Ada sekitar 15-an yang kemungkinan kena (jalur) itu. Kan kebanyakan yang dicari lahan kosong," sebutnya.
Disinggung mengenai prosesnya saat ini, Camat Marga menyatakan masih sebatas sosialisasi.