Berita Badung

Duduki Peringkat Pertama, Narkoba Jenis Ganja Paling Banyak Beredar di Badung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BNNK Badung saat memperlihatkan barang bukti dan dua pelaku pengedar narkoba Jenis Ganja di wilayah Badung pada Senin 3 Mei 2021.

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Pengedaran narkoba jenis ganja masuk peringkat pertama di Kabupaten Badung yang disusul dengan sabu.

Pasalnya penangkapan Narkoba jenis ganja kini marak terjadi dan jumlahnya pun lumayan besar.

Hal itu pun dikatakan Kepala BNNK Badung AKBP Nyoman Sebudi saat merilis kasus narkoba di Kantor BNNK Badung di kelurahan Kapal, Mengwi, Senin 3 Mei 2021.

"Peredaran ganja ini menjadi peredaran yang pertama untuk di Kabupaten Badung. Setelah itu baru peredaran narkoba jenis sabu," ujarnya.

Baca juga: Akan Diecer untuk Wisatawan, BNNK Badung Amankan Pengedar Narkoba Jaringan Medan dan 9 Kg Ganja

Pihaknya mengatakan peredaran ganja lebih tinggi lantaran ganja tersebut lebih mudah didapat dan harganya juga relatif murah.

Biasanya ganja tersebut berasal dari Aceh.

Pengirimannya pun menggunakan mobil ekspedisi dan diselipkan pada barang-barang yang dikirim seperti baju bekas.

"Jadi harga pasaran juga tidak begitu mahal untuk ganja jika dibandingkan dengan Sabu dan Inex. Bahkan satu gram ganja bisanya dijual seharga Rp25 ribu," bebernya.

Lebih lanjut Kepala BNNP Bali Brigjen Pol Drs Gede Sugianyar Dwi Putra S.H M.Si  juga mengatakan hal yang sama.

Baca juga: Ditangkap Satnarkoba Polres Klungkung, Wisnu Ngaku Simpan Ganja 1,4 Kilogram untuk Kebutuhan Setahun

Ganja tersebut bisanya ada di daerah perkebunan di Aceh dengan penyebarannya ke Medan dan daerah lain.

"Pengirimannya lewat jasa ekspedisi, karena jika lewat pesawat mereka kurang menguntungkan karena terlalu berat dan kelihatan sekali."

"Berbeda dengan sabu, banyak menggunakan transportasi udara," ucapnya sembari mengatakan ada yang dibungkus dengan kondom, ada dengan sandal dan yang lainnya.

Dirinya juga memastikan untuk di tingkat pengecer, ganja kering biasanya dijual Rp25 ribu per gram.

Berbeda dengan sabu yang satu paket atau 1 gramnya harganya Rp200ribu.

Baca juga: Ditangkap Satnarkoba Polres Klungkung, Wisnu Ngaku Simpan Ganja 1,4 Kilogram untuk Kebutuhan Setahun

"Kalau sabu 1 gram itu bisa digunakan untuk 2 sampai 3 orang. Satu gram sabu biasanya dibagi menjadi 10 paket dan dijual hingga saat ini menyentuh ke desa-desa,"ucapnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan narkoba jenis sabu dan ganja harus diantisipasi oleh kaum milenial atau anak muda.

Kalangan ini rentan terjerumus yakni pada usia 15 sampai 25 tahun. 

"Awalnya mereka nyoba-nyoba merokok. Setelah itu karena ada yang mempengaruhi, mereka langsung coba-coba dengan narkoba tersebut, sehingga dari awalnya pemakai bisa menjadi penjual," jelasnya.

Baca juga: Sebanyak 28,3 Kilogram Berbagai Jenis Narkotika Dimusnahkan BNNP Bali, Ada Satu Pohon Ganja

Sementara itu pada rilis yang dilaksanakan BNNK Badung berhasil mengamankan dua pelaku yakni Rizki Putra (39) asal Jakarta dan Yanuar Efendi (35) asal Malang.

Adapun BB yang berhasil diamankan dari kedua pelaku yakni satu buah karang yang di dalamnya berisi pakaian bekas dan 7 paket yang dibungkus lakban warna coklat berisi tanaman kering diduga ganja dengan berat total 9.316 gram. Kemudian dua unit HP dan satu potong celana jeans warna coklat.

Karena telah membawa barang terlarang ini, kedua pelaku dijerat dengan pasal 114 ayat (2) atau pasal 111 ayat (2) Jo. Pasal 132 ayat (1) Undang-undang RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Baca juga: BNNP Bali Amankan 30 Kg Ganja dari Kalangan Musisi hingga Pemain Surfing di Pulau Dewata

Sementara kedua pelaku Rizki Putra  baik  maupun  Yanuar alias Yance mengaku membawa ganja untuk dikonsumsi sendiri dan dijual.

Mereka mengaku terpaksa mengedarkan barang haram tersebut karena himpitan ekonomi ditengah pandemi Covid-19. Rizki sebelum pandemi mengaku bekerja sebagai bartender di Kuta Utara. Kemudian, Yanuar sebagai penjaga toko.

"Saya satu tahun tidak kerja karena Corona. Jadi, ganja ini saya beli untuk dipakai sendiri dan dijual," Rizki 

Pria dengan badan penuh tatto ini mengaku  setiap harinya dirinya mengaku bisa mengkonsumsi 5 gram ganja. "Kalau saya makek sehari bisa 5 gram. Jadi Kalau jual per gramnya 25 ribu," tambahnya. (*)

Berita lainnya di Berita Badung

Berita Terkini