Berita Tabanan

Rumah Komang Sapta Rata dengan Tanah, Kebakaran di Tabanan Dipicu Korsleting Listrik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Polsek Pupuan saat melakukan olah TKP di lokasi kejadian rumah kebakaran di Banjar Yeh Bus Bus, Desa Sai, Kecamatan Pupuan, Tabanan mengalami kebakaran, Selasa 4 Mei 2021.

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sebuah rumah semi permanen berukuran 3x5 meter di Banjar Yeh Bus Bus, Desa Sai, Kecamatan Pupuan, Tabanan, Bali mengalami kebakaran, Senin 3 Mei 2021 malam.

Akibat kejadian tersebut, rumah milik warga setempat, I Komang Gede Sapta Yogi berserta isinya hangus terbakar dan rata dengan tanah.

Diduga kejadian tersebut disebabkan oleh korsleting listrik. 

Menurut informasi yang diperoleh Polsek Pupuan, peristiwa tersebut baru diketahui terjadi sekitar pukul 19.30 Wita oleh seorang warga setempat.

Namun peristiwanya baru dilaporkan ke Polsek Pupuan, Selasa 4 Mei 2021 pagi. 

Baca juga: Kebakaran Rumah Milik Nyoman Rurus, Damkar Karangasem Kerahkan 14 Personel Padamkan Api

Sebelum kejadian tersebut, korban Komang Gede Sapta ini meninggalkan rumah untuk memberi pakan ayam di kandang yang pelapor kontrak sekitar pukul 15.30 Wita di Banjar Yeh Tua, Desa Sai.

Ketika ia sedang di kandang tersebut, sekitar pukul 19.30 Wita ia dicari oleh seorang warga (saksi) untuk menyampaikan bahwa rumah korban mengalami kebakaran. 

Komang Sapta yang mendapat informasi tersebut langsung bergegas menuju rumahnya. 

Sesampainya di rumah, pelapor melihat rumah beserta isinya hangus terbakar dan sudah rata dengan tanah dan api masih menyala.

Akibat kejadian tersebut, kerugian korban ditaksir Rp50 Juta. 

"Kejadiannya kemarin malam dan baru dilaporkan barusan pagi," kata Kapolsek Pupuan, AKP I Ketut Agus Wicaksana Julyawan saat dikonfirmasi, Selasa 4 Mei 2021.

Baca juga: Musim Panas Tiba, DLHK Gianyar Antisipasi Kebakaran di TPA Temesi, Sopir Truk Dilarang Merokok

Dia melanjutkan, kebakaran tersebut diduga akibat korsleting listrik.

Kemungkinan api dipicu oleh percikan api yang terjadi saat korsleting.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sekitar Rp50 Juta. 

"Sesuai laporan, ketika korban sampai di rumahnya tersebut, kondisi rumah sudah terbakar dan rata dengan tanah. Seluruh bangunan serta isinya terbakar," ungkapnya. 

Kebarakaran di Karangasem

Bangunan rumah berukuran 4 x 6 meter milik Nyoman Rurus hangus dilalap si jago merah, Sabtu 1 Mei 2021 malam.

Peristiwa nahas yang sempat gegerkan warga sekitar terjadi di Banjar Dinas Beji, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali.

Info dihimpun Tribun Bali, yang pertama melihat kebakaran seorang warga.

Kobaran api ditemukan sudah membesar, dan  membakar barang dalam bangunan.

Melihat api kian membesar, orang tersebut meminta bantuan ke warga untuk pemadaman.

Warga melakukan pemadaman dengan peralatan yang seadanya.

Karena kobaran api terus membesar, warga langsung melaporkan ke petugas pemadam kebakaran (Damkar) Karangasem.

Bangunan yang  terbakar terdiri dari dapur, serta ada unit bangunan lain. Tak ada korban jiwa dan luka.

Pemilik mengalami kerugian materiil puluhan juta rupiah.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Karangasem, Nyoman Tari, membenarkan kejadian tersebut.

Peristiwa ini dilaporkan pukul 22.20 wita oleh Gede Agus Pratama.

Mendengar informasi tersebut, petugas pemadam langsung ke lokasi untuk memadamkan api.

Personel yang diturunkan sekitar 14 orang.

"Jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 14  orang. Menggunakan 3 unit armada. Air yang digunakan memadamkan sekitar 5.000 liter.

Pemadaman juga dibantu masyarakat, TNI, dan Kepolisian. Proses pemadaman dipimpin kasi dalops," kata Nyoman Tari, Minggu 2 Mei 2021.

Tidak ada korban jiwa atau luka. Kerugian materiil diperkirakan sekitar Rp 30 juta. Pemicunya diperkirakan karena korsleting listrik. Lama penanganan 27 menit.

"Petugas sampai di Pos Pemadaman pukul 23.10 wita," imbuh Tari, mantan Kepala Badan Kepegawaian & Dinas Lingkungan Hidup.

Pejabat asal Desa Ban, Kecamatan Kubu meminta warga untuk hati - hati dan waspada.

Mengingat kasus kebakaran di Karangasem meningkat tahun 2020.

Hingga Desember 2020, kasus kebakaran mencapai sekitar 166 kasus. Meliputi kebakaran lahan, rumah, pura, dapur, pohon, mobil, TPS.

Rinciannya yakni, kebakaran rumah dan dapur 40 unit, kios 8, gudang 5 unit, serta pura 6 unit.

Sedangkan kebakaran lahan sebanyak 49, kebakaran TPS sekitar 12 lokasi, kebakaran mobil 4 unit, pohon 5 kasus, hutan 3 kasus, dan sisanya kebakaran lainnya.

Meningkatnya kasus kebakaran dikarenakan kondisi alam dan kelalaian manusia. Kemarau yang panjang menjadi pemicu utama.

Pihaknya minta dan menghimbau warga waspada,  tidak membakar sampah sembarangan di rumah.

Petugas akan terus lakukan sosialisasi akan bahaya kebakaran.(*)

Berita lainnya Kebakaran di Bali

Berita Terkini