Berita Tabanan

5 Event Pariwisata di Tabanan Tak Masuk Program Pusat, Pengumuman yang Lulus Sudah Diumumkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu event pariwisata di Tabanan yakni Festival Kerambitan dilaksanakan di Lapangan Kerambitan beberapa waktu lalu - 5 Event Pariwisata di Tabanan Tak Masuk Program Pusat, Pengumuman yang Lulus Sudah Diumumkan

“Sementara belum ada (event pariwisata),” kata Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, I Gede Sukanada, saat dikonfirmasi, Rabu 9 Juni 2021.

Mantan Camat Kerambitan ini menyatakan, hingga saat ini pengumuman untuk event yang lulus sudah diumumkan oleh pemerintah pusat.

Namun, untuk 5 event pariwisata yang sebelumnya diajukan oleh Pemkab Tabanan belum ada yang masuk atau belum ada yang lulus.

“Nggih, semua belum masuk,” tandasnya.

Ketika disinggung mengenai penyebab dari 5 event pariwisata di Tabanan tak masuk agenda Kemenparekraf, Sukanada tak memberikan komentar.

Baca juga: Rebutan Air Irigasi, Dua Subak di Perbatasan Tabanan-Badung Ini Geruduk DPRD Bali

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Tabanan, I Gede Sukanada menjelaskan, pihaknya sudah mengajukan enam event di Tabanan ke Kementerian.

Dari total yakni 6 event, ada 5 event yang sudah lulus tahap pertama dan selanjutnya akan melaksanakan presentasi mengenai rencana event yang digelar.

Usulan ini merupakan hasil komunikasi di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Provinsi.

Salah satu program revitalisasi dari pariwisata adalah program ini.

Kemudian, Kementerian juga ada agenda terkait event nasional atau event nusantara ini.

"Yang kita lakukan adalah mengajukan event ke Kementerian. Ada 6 event yang diajukan, yang lulus seluruh Indonesia ada 120 lebih, dan Bali hanya lolos 12 yang 5 diantaranya adalah event di Tabanan," kata Sukanada saat dikonfirmasi, Rabu 24 Maret 2021.

Mantan Camat Kerambitan ini melanjutkan, saat ini masih dalam tahap presentasi, dan jika memang tak ada halangan dan lulus, seluruh event yang sudah disetujui akan digelar tahun ini.

Namun, kendala yang dihadapi adalah bahwa pemerintah pusat hanya mendampingi dana 30-40 persen, sedangkan anggaran di daerah masih belum bisa mensupport secara penuh dan dirasa sangat berat.

"Saat ini masih fokus proses presentasi masing-masing event yang diajukan. Yang tidak lolos adalah sport tourism yang bekerjasama dengan KONI. Kegiatan tersebut mengundang beberapa negara dan dilakukan di pesisir pantai seperti contohnya surfing. Namun, karena situasi dan memerlukan anggaran besar yakni Rp 6 miliar sudah tidak lulus dalam tahap awal," jelasnya.

Disinggung mengenai jika 5 event tersebut lulus di pusat, Sukanada menyatakan para panitia sudah melakukan persiapan terkait event tersebut dan akan menyesuaikan pelaksanaannya di tengah pandemi.

Halaman
123

Berita Terkini