Berita Tabanan

2 Sekolah Dijadikan Percontohan Simulasi PTM di Tabanan, Jumlah Siswa Masuk Kelas Maksimal 50 Persen

Penulis: I Made Prasetia Aryawan
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Nyoman Putra saat menerapkan protokol Kesehatan dengan mencuci tangan air mengalir di SMPN 1 Tabanan, Senin 21 Juni 2021.

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - SMPN 2 Tabanan dan SDN 1 Dajan Peken akan digunakan sebagai percontohan sekolah untuk simulasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Tabanan.

Dinas Pendidikan saat ini tengah mempersiapkan semua sekolah jelang pelaksanaan PTM tersebut.

Skenarionya adalah dengan menerapkan protokol Kesehatan sesuai dengan keputusan SKB Empat Menteri yakni hanya membolehkan 50 persen siswa berada di dalam kelas.

“Untuk pelaksanaan simulasi nantinya kita sudah tentukan dua sekolah sebagai percontohan. Nanti pelaksanaannya akan dilakukan sebelum tahun ajaran 2021/2022 dimulai,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Nyoman Putra saat dikonfirmasi, Senin 21 Juni 2021.

Baca juga: Tabanan Bahas Rencana PTM Tahun 2021/2022, Dinas Pendidikan Lakukan Simulasi Dalam Waktu Dekat

Putra menyebutkan, dua sekolah yang akan menjadi tempat simulasi PTM terbatas oleh Satgas Covid19 Kabupaten Tabanan adalah SMPN 1 Tabanan dan SDN 1 Dajan Peken.

Dua sekolah ini dipilih karena merupakan sekolah yang dirasa sangat cocok.

Dua sekolah ini hanya memiliki satu pintu keluar masuk, halaman yang sempit, dan juga jumlah siswanya lumayan banyak.

Sehingga, dengan keterbatasan tersebut sekolah tersebut dipilih.

Harapannya, jika pada sekolah yang memiliki tingkat kesulitan tersebut bisa berhasil, akan sangat mudah dibandingkan sekolah lainnya.

“Jika simulasi di dua sekolah yang kita jadikan project ini bisa lancar, maka diyakini dan dipastikan di sekolah lain dengan tingkat kesulitan yang lebih rendah bisa mematuhi prokes yang diharapkan sesuai skenario pembelajaran yang telah disusun,” jelasnya.

Mantan Kabag Umum Setwan Tabanan ini melanjutkan, ketika simulasi PTM terbatas di dua sekolah dilaksanakan, akan disaksikan secara langsung oleh Satuan Tugas (Satgas) Kabupaten Tabanan.

Nantinya, mereka akan melihat apakah pelaksanaan simulasi ini berhasil atau tidak.

Sehingga akan menentukan apakah pimpinan daerah menyetujui untuk dilaksanakan PTM pada tahun ajaran baru ini.

“Kemudian untuk PTM di Tabanan sedang kita rancang, bisa diprediksi akan dilaksanakan di tahun ajaran baru, dan tinggal menunggu keputusan pemerintah daerah. Sebab, semua proses sudah kita lalui termasuk koordinasi final, semua mendorong termasuk Sekda dan komisi IV agar PTM terbatas bisa lebih dipersiapkan dengan matang,” terangnya.

Baca juga: Komunitas Bali Wariga Tampilkan Okokan Nangluk Merana di DTW Tanah Lot Tabanan

Jumlah Siswa Tak Lebih dari 50 Persen

Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Nyoman Putra menjelaskan, skenario pelaksanaan PTM terbatas yang telah disusun sesuai dengan arahan SKB empat Menteri.

Diantaranya, isian kelas maksimal hanya 50 persen untuk SD, SMP dan SMA sederajat.

Sedangkan jenjang Paud/TK hanya lima orang dalam satu kelas.

“Dengan skenario jam belajar ditentukan hanya 90 menit untuk satu kali PTM atau 45 menit untuk satu jam belajar,” jelasnya.

Kemudian, kata dia, untuk sarana penunjang penerapan protokol Kesehatan nantinya sudah disiapkan oleh semua sekolah.

 Termasuk juga telah dicantumkan dalam aturan atau regulasi mengenai pelaksanaan kegiatan PTM di Tabanan.

“Kita berharap semoga saja tidak ada lagi kondisi regulasi yang sifatnya darurat dari pemerintah pusat. Sehingga bisa melakukan PTM di tahun ajaran baru ini,” harapnya.(*)

Artikel lainnya di Berita Tabanan

Berita Terkini