Berita Denpasar

Dikabarkan Kecelakaan, Ibu Gede Budiarsana Tidak Tahu Anaknya Menjadi Korban Pembunuhan di Denpasar

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani
Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ni Nyoman Sri Mini (tengah) menuturkan kenangannya bersama anak bungsungnya Gede Budiarsana, Sabtu 24 Juli 2021.

Sementara keponakan almarhum, Kadek Benny Wandana (31) mengatakan, almarhum sempat pulang ke kampung halamannya di Banjar Dinas Kubuanyar pada Rabu 21 Juli 2021.

Ia pulang bersama kakak ke empatnya Dolah, yang juga menjadi korban dari kejadian tragis tersebut.

Almarhum bersama kakaknya itu berada di kampung halaman selama tiga hari.

Kemudian keduanya kembali lagi ke Denpasar pada Jumat 23 Juli 2021 untuk bekerja sebagai satpam di salah satu bar di kawasan Denpasar. 

Baca juga: Korban Pembunuhan di Jalan Subur Denpasar Sempat Jadi Satpam, Polisi: Pelaku Berinisial Wayan S

Namun nahas, saat balik ke Denpasar itu lah, keluarga tiba-tiba mendapatkan kabar jika Gede Budiarsana telah tewas di simpang jalan Subur - jalan Kalimutu, Tegal Harum, Denpasar.

"Kami lihat di grup wa, dan sosial media ada yang share foto KTP atas nama Gede Budiarsana. Saya awalnya belum berani memastikan apakah yang meninggal itu paman saya (Gede Budiarsana,red) atau bukan."

"Untuk lebih memastikan, ada keluarga yang berangkat ke RSUP Sanglah. Setelah dicek ternyata benar yang meninggal itu paman saya," terangnya. 

Benny pun menyebut, keluarga besar telah menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke polisi.

Pihaknya pun mengaku belum mengetahui secara pasti, kapan sekiranya jenazah Budiarsana akan dipulangkan ke Kubutambahan.

Sebab jenazah harus menjalani autopsi.

Baca juga: Breaking News: Warga di Jalan Subur Denpasar Digegerkan dengan Kasus Pembunuhan 

Namun Benny berharap  pemerintah bisa membantu ibu, serta istri dan tiga anak almarhum, yang saat ini masih tinggal ngekos di wilayah Denpasar.

Mengingat keluarga almarhum tergolong kurang mampu. 

 "Almarhum sebelumnya kerja jadi satpam di salah satu hotel di Denpasar. Karena pandemi, sempat dirumahkan selama satu tahun. Kemudian tiga bulan belakangan ini mulai dapat kerja lagi di salah satu bar, jadi satpam juga."

"Kami merasa sangat kehilangan. Dia kerja jadi satpam untuk menghidupi keluarga di Kubutambahan."

"Dia tulang punggung keluarga, setelah ayahnya delapan bulan lalu meninggal. Kami berharap pemerintah bisa membantu menyekolahkan tiga anaknya," ucapnya. 

Sementara disinggung terkait kondisi kakak almarhum Dolah, Benny menyebut saat ini sedang dalam pemulihan, pasca mengalami luka robek pada bagian kepala akibat terkena pecahan kaca helm.

"Kakaknya sudah pulang dari rumah sakit, tapi belum dibolehkan pulang ke Kubutambahan karena masih pemulihan. Mungkin pulang bersamaan dengan jenazah adiknya," tutupnya. (*)

Berita lainnya di Berita Buleleng

Berita Terkini