Wanara petak itu pun saat pengempon duduk-duduk disekitar Pura hingga melakukan persembahyangan muncul.
"Tadi kita lagi duduk-duduk dia datang, sampai kita sembahyang di goa tadi dia juga ngantar. Kami tetap mempunyai suatu keyakinan bahwa ini adalah pertanda baik. Mudah-mudahan apa yang kita harapkan bersama ini bisa terwujud dengan baik," ungkap Jaka Pratidnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Pecatu Made Sumarta mengaku ini kali kedua dirinya melihat lagi kemunculan wanara petak di Pura Selonding setelah lebih dari 10 atau 8 tahun lalu.
"Secara pribadi saya pernah melihat kera putih ini kurang lebih 10 atau 8 tahun yang lalu dan sekarang baru saya lihat lagi. Dan sangat jarang sekali muncul dia ini. Mudah-mudahan ini pertanda bahwa ada sesuatu yang baik dengan munculnya kera putih ini," ungkap Made Sumarta.
Apalagi sekarang di tengah pandemi Covid-19 harapan saya dan harapan kita bersama pandemi ini dapat segera berakhir yang sangat berdampak besar bagi kita semua.
• Pastikan Penyebab Kera Jarah Perkebunan Warga, DLH Gianyar Bali Akan Turun Gunung
"Mudah-mudahan dengan munculnya kera putih atau wanara petak ini akan memberikan pertanda sesuatu yang baru atau pertanda gering jagat ini segera sirna," tambahnya.
Yang terlihat dan muncul hanya satu monyet putih ini saja sejak kemarin, dan saat 10 atau 8 tahun lalu juga sama kera putih ini juga.
"Saya sering tangkil kesini tapi tidak sering melihat dan bertemu dengan kera putih. Tidak setiap saat bisa melihatnya. Baru dua kali ini, pertama 8 atau 10 tahun lalu kedua sekarang ini ketemu lagi. Mudah-mudahan pertanda baik," imbuh Made Sumarta. (*)
Ikuti berita terkini Tribun Bali