Ibu Hamil, Bayi, ODGJ serta Lansia di Tabanan Yang Positif Covid-19 Diperbolehkan Isolasi Mandiri

Penulis: I Made Prasetia Aryawan
Editor: Eviera Paramita Sandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas dari TNI dan Polri saat melakukan penjemputan warga yang melakukan isolasi mandiri untuk diantar ke tempat isolasi terintegrasi (isoter) Poltrada di Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Sabtu 14 Agustus 2021.

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Pemerintah terus menggenjot kewajiban isolasi terpusat (isoter) di Kabupaten Tabanan, Bali.

Bahkan, pemkab Tabanan juga telah membentuk Satgas Penjemputan dibawah koordinasi TNI dan Polri.

Meskipun begitu, kebijakan wajib melaksanakan isolasi teprusat bagi warga dengan gejala ringan dan OTG ini memberikan pengecualian terhadap beberapa golongan tertentu.

Di antaranya, ibu hamil, anak-anak, orang lanjut usia yang terbatas mobilitasnya, orang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas, serta orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.

Sekretaria Daerah (Sekda) Tabanan, I Gede Susila mengatakan, pihaknya telah menggencarkan penjemputan warga yang sedang isoman untuk diantar ke isoter yang telah disediakan.

Baca juga: BREAKING NEWS Ratusan WN Australia Akan Segera Tinggalkan Bali Dengan Pesawat Carter

Namun ada beberapa golongan warga yang dikecualikan.

"Terhadap orang-orang dengan berkebutuhan khusus seperti itu tentu ada pengecualian. Tidak diwajibkan sepenuhnya mengikuti isolasi terpusat. Kecuali kalau mau, ya tidak masalah," jelas Gede Susila, Rabu 18 Agustus 2021.

Mantan Kadis Pendidikan ini melanjutkan, mereka yang termasuk tersebut diperbolehkan untuk melakukan isolasi mandiri.

Namun dengan persyaratan diawasi langsung oleh Satgas Gotong Royong yang telah dibentuk di masing-masing desa.

"Tapi ini harus tetap diawasi oleh pihak satgas setempat. Mereka harus dipastikan tidak melakukan kontak dengan orang lain, kemudian tempat isomannya aman dan beberapa hal lainnya. Nanti itu Satgas yang melakukan di masing-masing wilayah," ungkapnya.

Disinggung mengenai empat tempat isoter yang telah disiapkan, Sekda Susila menyatakan ada tiga tempat yang dimanfaatkan.

Satu tempat yakni Wisma PLN di Bedugul tidak bisa digunakan karena faktor temperatur daerah yang dingin.

"Yang kita manfaatkan hanya tiga karena satu tempat di Wisma PLN Baturiti itu darrahnya sangat dingin," ungkapnya.

Untuk diketahui, Satgas Penanganan Covid 19 Tabanan kini telah menambahkan dua tempat isolasi terintegrasi (isoter).

Total ada 536 bed yang telah disediakan untuk menampung warga yang terkonfirmasi positif dengan gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG).

Halaman
12

Berita Terkini