TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kembali melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Bali, Jumat 10 September 2021.
Menko Marves pun langsung melakukan pertemuan dengan Pemprov Bali untuk membahas penanganan Covid-19 yang mana, wilayah algomerasi Bali masih berada pada Level 4 PPKM-nya.
"Penanganan Covid-19 Bali sangat baik, tadi saya bertemu Pak Gubernur, Walikota Denpasar, Kapolda, Pangdam, Dinkes dan lainnya. Kami tadi sudah membicarakan secara integrasi apa yang harus dilakukan," ujar Menko Luhut.
Lebih lanjut, Luhut menyampaikan dari data-data perkembangan kasus Covid-19 di Bali kemarin sudah lebih baik.
"Dari data-data per kemarin, mestinya Minggu depan sudah level 3. Kita berharap jangan terlalu lama (status level 4) tapi segera bisa turun level ke level 2. Tapi, disiplin protokol kesehatan masyarakat Bali harus kuat," ungkap Menko Marves Luhut Pandjaitan.
Baca juga: Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Denpasar Tanggapi Perihal Belum Bisa Digelarnya Sekolah Tatap Muka
Tanpa disiplin protokol kesehatan tidak akan bisa levelnya turun, serta hindari kegiatan-kegiatan berkerumun, vaksinasi Covid-19 terus digencarkan serta terus melaksanakan isolasi terpusat (Isoter).
Dari laporan yang didapatkan Menko Marves, sudah ada 9 ribu warga masuk Isoter di Bali itu akan sangat membantu penanganan kasus disini.
Namun, masih ada masalah terutama angka kematian di beberapa Kabupaten masih tinggi tetapi hal itu sudah langsung dibicarakan penanganannya, selain itu juga terdapat penumpukan data kasus Covid-19.
Baca juga: Resmikan TPST Samtaku Jimbaran, Menko Luhut: Ini Akan Menyelesaikan Banyak Masalah Sampah
"Terakhir kami sedang membereskan data yang numbuk, tadi antara data Kemenkes langsung hadir Pak Dente (Wamenkes) menyelesaikan dengan data Dinkes Provinsi Bali akan diselesaikan. Kalau itu selesai, 2.600 data tidak jelas bisa diurai saya kira Bali akan lebih baik (perkembangan kasusnya)," papar Menko Luhut.
Ia menambahkan setelah itu semua selesai pelan-pelan pariwisata akan kita buka semuanya dengan bertahap tidak bisa langsung semua dibuka.
Aplikasi PeduliLindungi menjadi sangat penting dalam hal kontrol pandemi Covid-19 dan saat ini PeduliLindungi sudah mulai di install di mall, tempat wisata, hotel dan lainnya.
"Kita mau Bali ini semua jadi greenzone bukannya hanya Nusa Dua, Sanur dan Ubud saja. Sehingga pada penyelenggaraan G20 nanti Bali itu benar-benar baik (kasus Covid-19 nya)," jelas Menko Marves.
Lebih lanjut, Menko Marves Luhut Pandjaitan menyampaikan Bapak Presiden sebelumnya memerintahkan saya menangani khusus perkembangan Covid-19 di Bali maka dari itu saya kesini.
Untuk pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara terus disiapkan hingga sekarang, dibahas juga dalam pertemuan siang tadi dengan Gubernur Bali.
"Kita lagi siapkan dan sudah kita rapatkan di Jakarta kemarin. Tadi juga sudah saya sampaikan kepada Bapak Gubernur mempersiapkan semuanya. Lalu kapan di buka? Tergantung negara mana saja nanti yang mau dan bisa, tidak semua negara juga yang bisa. Jadi negara mana saja yang bisa dan kapan kita siap," tegasnya.
Menurut Menko Marves Luhut pada level 2 nanti akan bisa mulai melakukan pembukaan pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara, dan turis yang datang akan kita saring.
Kita tidak mau turis backpacker yang datang dulu agar quality tourism Bali dapat tercipta dan citra Bali bagus.
"Jadi Bali bersih dan turis yang datang juga berkualitas. Kita juga akan buka Rumah Sakit internasional di Bali sehingga kalau orang datang ke Bali dia merasa nyaman karena ada pelayanan kesehatan yang kuat disini," kata Menko Luhut.
Disampaikan oleh Menko Luhut, Indonesia saat ini menjadi salah satu Negara yang dalam penanganan Covid-19 terbaik di dunia, tetapi kita tidak bisa tahu pasti bagaimana akan turun dan naik.
"Saat ini turun kita tidak boleh jumawa, tidak boleh sombong, kita tetap harus hati-hati semuanya. Jadi Bali saat ini baik kasusnya, jangan sampai lengah nanti naik lagi tidak akan ada orang ke Bali. Bali ini nanti bisa terkenal pulau yang tidak disiplin (protokol kesehatannya) itu kita tidak mau," demikian kata Menko Marves Luhut Pandjaitan. (*)