TRIBUN-BALI.COM - Dunia kesehatan berduka. Suster Gabriella Maelani (22) menjadi korban kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Lamek Taplo di pegunungan Papua, tepatnya di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Suster Gabriella Maelani gugur setelah mendapatkan kekerasan dari organisasi yang dicap sebagai teroris di Indonesia tersebut.
Kini, jenazah Suster Gabriella Maelani telah tiba di pihak keluarga setelah berhasil dievakuasi oleh TNI dari Distrik Kiwirok.
Baca juga: KISAH Suster Puskesmas Kiwirok, Diserang KKB Papua Secara Membabi Buta, Pilih Lompat ke Jurang
Dalam proses evakuasi tersebut, satu prajurit TNI pun gugur. Pratu Ida Bagus Putu gugur tertembak di bagian kepala dalam kontak tembak dengan KKB, Selasa (21/9/2021) pagi.
Jenazah Disambut Isak Tangis Kerabat
Sanak keluarga dan kerabat tak mampu menahan tangis ketika jenazah Suster Gabriella tiba di RS Marthen Indey.
Setelah melalui proses pembersihan di rumah sakit tersebut, jenazah diberangkatkan ke rumah duka yang terletak di Jalan Belut, Waena.
Setiba di rumah duka, disambut isak tangis dari sejumlah kerabat yang telah menunggu sejak siang hari.
Terpantau juga, di rumah duka terlihat beberapa karangan bunga dari berbagai instansi.
Satu di antaranya adalah karangan bunga dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pegunungan Bintang.
Diketahui, pada Senin 13 September 2021, terjadi penyerangan dan pembakaran Puskesmas oleh KKB di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang.
Baca juga: Cerita Dokter Ditikam Belati dari Belakang, Lompat ke Jurang, Saat Puskesmas Kiwirok Diserang KKB
Penyerangan itu menyebabkan korban beberapa Nakes (tenaga kesehatan) terdiri dokter, mantri dan perawat atau suster.
Suster Gabriella Maelani gugur dalam aksi penyerangan oleh KKB tersebut.
Tokoh Papua Mengutuk
Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Paulus Waterpauw mengutuk kejadian pembunuhan tenaga kesehatan tersebut.
Baca juga: INILAH Kronologi KKB Pimpinan Lamek Taplo Serang Aparat, Bakar Rumah Warga hingga Puskesmas