Dijelaskan, cuaca ektrem menyelimuti wilayah Badung dan terjadi pergerakan hujan yang sangat lebat disertai angin yang cukup kencang sehingga menimbulkan pohon tumbang yang mengakibatkan kemacetan dari arah Denpasar-Gilimanuk dan sebaliknya.
Baca juga: Bali Masuk PPKM Level 3, Badung Tunggu Keputusan Provinsi Terkait Pelaksanaan Ogoh-ogoh
Baca juga: Termasuk Bali, Status 4 Wilayah Ini Naik Jadi PPKM Level 3, Luhut: Ini Bukan Akibat Tingginya Kasus
Baca juga: Menkomarinves Luhut Sebut Penambahan Kasus Covid-19 di Provinsi Bali Lampaui Puncak Delta
Baca juga: Akses Jaba Pura Ditutup Tembok, Pengempon Minta Bantuan PHDI Denpasar dan Pihak Terkait
"Kami turun melakukan evakuasi pohon yang menghalangi atau menutupi jalan untuk kelancaran lalu lintas dan penebangan pohon yang menghalangi pergerakan mobilitas lalu lintas," jelasnya.
Diakui, pada kejadian itu terdapat dua sepeda motor dan mobil yang terkena pohon tumbang.
Kondisinya tidak semua parah, karena ada yang terkena ranting besar dan kecil.
"Ada kendaraan yang kerusakannya cukup parah karena mengenai bagian depan atau mesinnya. sehingga kami lakukan derek," ujarnya sembari mengatakan untuk yang lain masih aman, bahkan pengendara juga aman, hanya ada korban material saja.
Aan mengatakan, dalam penanganan pohon tumbang, pihaknya turun bersama BPBD dan Sat Sabhara untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mobilitas berlalu lintas sehingga kemacetan pada jalur Beringkit dan Kapal bisa segera teratasi.
"Kami mengimbau agar OPD terkait lebih memperhatikan pohon yang tinggi, sehingga tidak terjadi hal yang sama. Termasuk juga bagi masyarakat jangan parkir sembarangan, apalagi di badan jalan," imbuhnya.
Angin puting beliung juga terjadi di seputaran Pasar Beringkit.
Akibat puting beliung, beberapa bangunan di Pasar Beringkit rusak, salah satunya balai gong di Pura Melanting yang berlokasi di Pasar Beringkit, pukul 15.00 Wita.
Selain itu juga ada beberapa atap bangunan yang terbang akibat angin puting tersebut.
Namun belum diketahui berapa kerugian yang dialami.
Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana I Made Sukantra mengatakan, ada sejumlah titik kerusakan akibat angin kencang atau puting beliung yang terjadi di pasar hewan maupun pasar umum Beringkit.
"Dari pendataan sementara, ada 6 unit kios di pasar hewan khusus yang menjual burung. Tempt lomba burung roboh, rata dengan tanah juga," ujarnya.
Yang paling parah, kata Sukantra, balai gong di Pura Melanting pasar hewan roboh.
Kemudian terjadi kerusakan pada atap pasar umum lantaran atapnya sedikit terbang, sehingga terlihat bolong.