Sebab selama ini mereka menuju Terminal Ubung dan Terminal Mengwi hanya sebagai tempat persinggahan saja.
"Nanti kami mohonkan biar dikasih masuk ke sini (Mengwi, Red) kemudian lanjut ke Ubung. Itu pun jika diizinkan. Jadi Mengwi boleh, Ubung boleh," ucapnya.
Jika dibandingkan dengan Terminal Ubung, pihaknya mengaku di Terminal Ubung lebih banyak penumpangnya, lantaran lokasinya di pusat kota.
Sedangkan di Terminal Mengwi, dia mengaku, sepi, bahkan jika ada, hanya mendapat dua penumpang saja.
"Kalau di Mengwi saya hanya dapat dua penumpang. Beda sama di Ubung, masih lah ada penumpangnya karena dekat pusat kota," tegasnya sembari mengatakan bagaimana bisa beli solar, beli makan saja belum bisa.
Dengan sepi penumpang, pihaknya takut para penumpang akan diambil oleh travel bodong.
Pasalnya travel bodong bisa langsung menjemput penumpang sampai ke rumah-rumah.
Menyikapi keluhan para Organda, Samsi Gunarta mengaku akan memperbaiki sistem transportasinya dulu.
Pasalnya di dalam Terminal Mengwi sebenarnya sistemnya bisa dijalankan.
Mengingat perlu adanya kerjasama dengan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Sehingga setelah penumpang turun dari bus AKAP bisa langsung memanfaatkan bus AKDP.
"Jadi kami juga siapkan jangka panjangnya. Apa yang harus kita lakukan untuk ke depan, termasuk nanti jika ada peremajaan. Karena kami perlu duduk bersama-sama mencari jalan keluar terkait masalah ini," ucapnya.
Samsi Gunarta mengatakan, pihaknya meminta Organda agar tertib berlalulintas.
Sehingga saat terjadi sesuatu hal tidak bertentangan dengan peraturan lalulintas yang ada.
"Sebenarnya hari ini kita masih lakukan pendataan dulu, siapa yang akan beroperasi di sini. Nanti pihak terminal akan melakukan ploting time dan juga mempersiapkan jalurnya," ucapnya.