TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – 4.000 pemuda di Bangli menjalani rapid antigen.
Hal ini merupakan salah satu syarat bagi para pemuda, sebelum melaksanakan pawai ogoh-ogoh.
Kepala Dinas Kesehatan Bangli, dr. I Nyoman Arsana mengungkapkan pelaksanaan rapid antigen untuk yowana ini sesuai dengan arahan pimpinan, baik Gubernur Bali dan Bupati Bangli dalam rangka arak-arakan ogoh-ogoh ini.
Untuk mempercepat pelaksanaannya, maka seluruh puskesmas membuka fasilitas rapid antigen bagi para yowana.
Baca juga: Ogoh-ogoh Brahmana Keling di Banjar Pekuwon Bangli Bercerita Tentang Topeng Sidakarya
Disamping itu juga memanfaatkan gedung Public Safety Center (PSC) untuk mem-back up pelaksanaan rapid antigen bagi warga kota.
Pelayanan rapid antigen dibuka satu hari sebelum pengadaan ogoh-ogoh.
Bagi puskesmas non rawat inap, pelayanan dibuka selama jam kerja. Yakni mulai pukul 08.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita.
Sementara bagi puskesmas rawat inap, pelayanan rapid antigen dibuka selama 24 jam.
"Dari data yang kami terima hingga pukul 13.00 Wita, astungkara hasil rapid antigen negatif semua.
Adapun bagi pemuda yang belum sempat rapid antigen, akan diarahkan pada puskesmas rawat inap," ujarnya.
Arsana menambahkan secara logistik pihaknya tidak kekurangan alat rapid antigen.
Ia menyebut total logistik yang tersedia sebanyak 6.900 unit. Dan pihaknya juga mendapat tambahan lagi sebanyak 1.300 unit.
"Ini kesempatan bagi kami untuk melakukan testing dan tracing.
Apabila ada yang positif kami imbau kepada yang bersangkutan agar beristirahat di rumah demi kondisi kesehatan yang bersangkutan dan teman-temannya," kata Arsana.
Baca juga: Ikuti Google Maps, Truk Pengangkut Beras Nyasar & Terperosok ke Semak-semak di Desa Kayubihi Bangli
Demikian pula, pihaknya juga telah mengimbau kepada para yowana yang telah menjalankan tes antigen, agar tetap mematuhi protokol kesehatan. (*)
Artikel lainnya di Berita Bangli