Bahkan tarian Tari Rejang Sandat Ratu Segara sempat dipentaskan secara kolasal di Tanah Lot pada tahun 2018 yang melibatkan sejumlah 1.500 siswi beberapa sekolah Tabanan.
Pada pementasan tersebut, ribuan penari menggunakan baju warna warna putih dan kamen dan selendang hijau. Sedang Bupati memakai kebaya hijau.
Namun, Tarian tersebut pun sempat membuat fenomena kerauhan para siswi di beberapa sekolah.
Menurut Eka kejadian tersebut mengatakan, fenomena kerauhan terjadi karena adanya gesekan unsur positif dan negatif.
Menyembah Nyi Roro Kidul
Lewat tarian Tari Rejang Sandat Ratu Segara ia menuturkan, tarian tersebut sebagai bentuk persembahan kehadapan penguasa Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul.
“Ibu Ratu telah melindungi umat dan memberikan cinta kasih,” jelasnya seperti rilis yang diterima Tribun Bali dari Humas Pemkab Tabanan, Selasa, 21 Agustus 2018.
Sebelum dipentaskan, Bupati Eka pun melakukan persiapan berupa puasa dan matur piuning di sejumlah pura yang ada di kawasan Tanah Lot.(*)
Artikel lainnya di Berita Bali