Sementara faktor nonteknis terjadi karena gangguan nonteknis.
Ganggguan tersebut contohnya ada penumpang sakit yang membutuhkan penanganan secepat mungkin dan masih dalam radius kurang dari 1 jam dari bandara awal, serta cuaca di bandara awal masih memungkinkan, atau bandara tujuan tutup.
Tentang PK-LHR
Pesawat Lion Air yang return to base adalah Boeing 737-900ER (Extended Range).
Baca juga: UPDATE KKN Di Desa Penari Ditonton 6,2 Juta Orang Setelah 17 Hari Tayang, Jadi Film Horor Terlaris
Pesawat tipe ini adalah varian dari pesawat Boeing 737 yang pertama kali di dunia digunakan Lion Air ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan 737-900 yang telah diproduksi sebelumnya.
Kokpit pesawat Boeing 737-900 ER telah dilengkapi dengan Head Up Display (HUD).
Peralatan ini biasanya dipakai pada pesawat militer atau pesawat tempur.
Fungsinya adalah untuk mempermudah pilot dalam menentukan kemiringan pesawat baik secara vertikal maupun horisontal.
Pesawat ini menggunakan layar LCD yang terpadu dalam bentuk glass cockpit.
Sistem glass cockpit ini dipercaya akan menjadi trend bagi pesawat-pesawat baru.
Boeing 737-900ER ini adalah pesawat kategori short-to-medium range twinjet atau pesawat jet mesin ganda dengan jarak tempuh dekat hingga sedang.
Pesawat kenis ini diperkenalkan pertama kali pada tanggal 18 Juli 2005 oleh Boeing yang ketika itu telah berlogo Lion Air dan Boeing.
Dimensi pesawat ini identik dengan tipe 737-900 tetapi dengan sedikit perbedaan di struktur badannya sehingga membuat 737-900ER dapat membawa penumpang lebih banyak dan dapat terbang lebih jauh dibanding pendahulunya.
Baca juga: 13 Orang Tewas Dalam Kecelakaan Maut Bus Pariwisata Tabrak Tiang Di Tol Sumo, 12 Lainnya Luka-luka
Pesawat ini bisa membawa 215 penumpang sedangkan 737-900 yang hanya sekitar 189 penumpang atau lebih banyak 26 penumpang.
Teknologi yang dipunyainya juga merupakan teknologi terbaru saat ini yang menjadikan pesawat ini bisa mendarat di runway pendek.