Kasus rabies

KASUS Rabies di Tabanan Cukup Serius, Sehari Ada 20 Gigitan Anjing ke Manusia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rabies

 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus anjing rabies di Tabanan, pada tahun 2022 meningkat dibandingkan tahun 2021 lalu.

Hal ini juga terjadi dengan kasus gigitan anjing pada manusia.

Sedikitnya ada 18-20 gigitan anjing, pada manusia setiap harinya.

Sedangkan, stok vaksin anti rabies (VAR) di Tabanan kian menipis.

Baca juga: KOSONG Vaksin Rabies! Kasus di Jembrana Meningkat Jadi 111

Terakhir, stok vaksin masih tersedia 800 vial di awal Mei 2022.

Masyarakat diminta tetap melakukan langkah antisipasi, dan penanganan yang tepat jika digigit anjing. 

Salah satunya dengan mencuci bersih, sesaat setelah digigit dengan air mengalir dan sabun. 

"Semua sudah siap VAR di faskes tersebut.

Kalau sekarang sehari ada 18-20 gigitan.

Itu dari dulu begitu, tidak meningkat.

Hanya saja, kasus anjing rabies yang meningkat dari tahun sebelumnya," ujar Kepala Dinas Kesehtan Tabanan, dr Nyoman Susila saat dikonfirmasi, Kamis 26 Mei 2022.

Ilustrasi rabies - Empat Desa di Tabanan Masuk Zona Merah, Pemprov Bali Belum Kirim Vaksin Rabies (Tribun Bali/dwi suputra)

Dia menegaskan, selama ini masih belum ditemukan kasus positif rabies pada manusia.

Namun, masyarakat harus tetap waspada dan melakukan langkah penanganan yang tepat saat digigit anjing.

Pertama warga yang digigit anjing harus memastikaan, apakah hewan tersebut liar atau tidak.

Kemudian, setelah digigit sebaiknya dibersihkan dengan mencuci bersama sabun di air mengalir selama 15 menit.

Baca juga: Dewan Bangli Harapkan Penanganan Kasus Rabies Dibarengi dengan Edukasi

Sebaiknya lagi, juga diobati dengan obat merah yang mengandung antiseptik.

Selain itu, kata dia, warga tersebut juga harus melihat seberapa parah lukanya dan letak lukanya.

Karena itu juga berkaitan, dengan resiko terjangkit rabies.

Termasuk juga, jika ada warga yang menderita penyakit lainnya harus waspada.

Baca juga: DARURAT RABIES! Dalam Lima Bulan, Terjadi 1093 Kasus Gigitan Anjing di Bangli

Ilustrasi anjing rabies (Antara)

"Kita harus jujur, meskipun itupun anjing sendiri.

Tentunya pencegahan dengan pengobatan juga harus dilakukan, dan seharusnya langsung ke faskes terdekat.

Agar mendapat penganan vaksin anti rabies (VAR), terutama saat digigit anjing liar.

Dan misalnya berisiko tinggi, biasanya akan diberikan layanan serum anti rabies (SAR) atau antibodi," tegasnya.

Baca juga: Anjing Liar Kembali Gigit Warga Tabanan, Petugas Bakal Lakukan Vaksinasi Darurat Rabies

"Lokasi gigitan yang berisiko itu adalah yang dekat dengan otak kita.

Misalnya pada bagian badan ke atas, jika bagian bawah seperti kaki resikonya semakin kecil.

Karena virus itu sendiri berjalan lewat saraf.

Tapi ingat, luka gigitaan harus tetap diwaspadai karena semakin besar luka gigitan juga semakin berisiko," imbuhnya.

Ilustrasi vaksin - Stok Vaksin Anti Rabies di Gianyar 102 Vial, Dinkes Sebut Stok Masih Aman (Dok. Tribun Bali)

Stok VAR Semakin Menipis

Disinggung mengenai ketersedian stok vaksin anti rabies (VAR).

Mantan Dirut RSUD Tabanan ini, menyebutkan pada awal Mei 2022 stok VAR di Tabanan mencapai 800 vial.

Namun, saat ini sudah terus menurun mengingat ditemukan kasus anjing rabies meningkat dari tahun sebelumnya.

Saat ini sudah ada 5 kasus anjing rabies di Tabanan. 

Baca juga: KOSONG Vaksin Rabies! Kasus di Jembrana Meningkat Jadi 111

"Ketersedian VAR kita di Tabanan diprediksi cukup sampai Juni atau Juli mendatang lah," sebutnya. 

Dia menyebutkan, meskipun stok semakin menipis.

Pihak Pemerintah Provinsi Bali, telah memberikan signal akan memberikan tambahan stok.

Hanya saja ia mengaku tidak hafal dengan jumlah penambahannya. 

"Kami sudah lapor.

Dan sudah ada signal kok dari provinsi, tapi saya lupa jumlahnya," ungkapnya. (*)

Berita Terkini