“Saat ini masih zona hijau. Tapi kami tetap turun untuk KIE dengan prinsip bio security. Kalau ada temuan pasti langsung eliminasi bersyarat,” jelasnya.
Eka Parta mengaku, untuk ternak sendiri sejauh ini masih dalam kondisi sehat dan bebas dari PMK di Tabanan.
Misalnya pada Idul Adha kemarin, tidak ditemukan wabah tersebut.
Dan ketika pos mortem, tidak ada temuan penyakit.
Seluruh ternak, yang dikurbankan di 32 masjid dan tempat pemotongan hewan yang terpantau, seluruh bersih.
Untuk sapi ada sekitar 109 ekor yang diqurbankan. Sedangkan kambing ada sekitar 236 ekor.
“Untuk Vitamin suntik masih ke kelompok, yang kami fokuskan. Karena PMK rentan terhadap peternakan yang berkoloni.
Virus rentan ke koloni. Untuk pelayanan sudah sekitar 981 ekor mulai tanggal 1 hingga 13 Juli 2022. Pelayanan terpadu, mulai spraying dan suntik vitamin yang difokuskan terhadap sapi,” jelasnya.
Eka Parta menambahkan, bahwa nantinya ketika satu saja ternak terkena maka akan dieleminiasi bersyarat.
Kepala tulang jeroan harus dikubur. Dan untuk daging, meskipun layak konsumsi namun harus diproses dengan melakukan pelayuan dulu terhadap daging. (*)