NEGARA, TRIBUN BALI - Ratusan orang pedagang angkring keliling di Jembrana telah menerima bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp600 ribu per orang. Penyaluran telah dilakukan dengan mengirim bantuan ke masing-masing rekening penerima. Dari total kuota 500 orang, jumlh penerima masih dibawah itu atau sekitar 350-an orang. Karena ada sisa kuota penerima, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pimpinan daerah untuk sisa sasaran bantuan tersebut.
"Dari sekitar 400 orang pemohon, kita sudah verifikasi. Ternyata banyak juga yang tidak lolos karena menjadi penerima bantuan lain," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata saat dikonfirmasi, Kamis 1 Desember 2022.
Dia melanjutkan, dari hasil laporan tim verifikasi ternyata data tersebut terus berubah karena sebagian besar pedagang yang menjadi pemohon justru penerima bantuan lain. Untuk antisipasi penerimaan ganda, terpaksa dicoret.
Agus Adinata menjelaskan, untuk pencairan bantuan senilai Rp600 ribu per orang itu sudah mulai dicairkan melalui rekening masing-masing. Namun, hal tersebut tak menutup kemungkinan akam ada pemblokiran rekening jika si penerima ini ternyata juga menerima bantuan lain.
"Bantuan masih terus mengucur. Nanti datanya akan terus berubah atau berkembang lagi. Sehingga rekeningnya nanti bisa diblokir untuk penerima double" ungkapnya.
Disinggung mengenai sisa kuota BLT BBM, Agus mengakui masih menunggu kebijakan atau instruksi lebih lanjut dari pimpinan daerah dalam hal ini Bupati Jembrana. Termasuk juga menunggu arahan dari pemerintah pusat.
"Jika memang nanti bisa dialihkan ke obyek lain, ya kita lakukan. Intinya kita menunggu petunjuk dulu," ujarnya.
Bantuan Usaha Mikro Rp3 Miliar dari DID
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata menyebutkan, selain BLT BBM untuk pedagang, pihaknya juga sedang melakukan pendataan penerima bantuan usaha mikro. Total anggaran yang digelontor dari Dana Insentif Daerah (DID) 2022 ini nilainya mencapai Rp3 Miliar lebih.
"Kalau yang ini kuotanya 6.500 orang penerima," sebutnya.
Meskipun bernama bantuan usaha mikro, kata dia, yang menjadi prioritas penerima bantuan ini adalah perempuan serta disabilitas. Selain itu, mereka yang memiliki usaha mikro yang terdampak bencana alam juga turut disasar.
"Dari data yang masuk, sekarang jumlahnya yang memenuhi syarat baru sebanyak 4.000 orang lebih. Masih dibawah kuota," katanya.
Disinggung mengenai target pencairan, Agus menyebutkan saat ini sedang fokus. Mengingat batas waktu pencairan pada 15 Desember 2022 mendatang.
"Target harus secepatnya. 15 Desember harus sudah clear. Kuncinya hanya pada pembuatan rekening saja, karena belum semua pedagang memiliki rekening," tandasnya.(*)