Perbekel Penyaringan, I Made Dresta mengungkapkan, pascakejadian banjir bandang Oktober 2022 lalu, masyarakat secara swadaya telah melakukan penanganan sementara.
Perbaikan dilakukan dengan cara memasang tanggul yang terbuat dari karung berisi pasir, kemudian bagian dalamnya diuruk menggunakan pasir.
"Sempat diperbaiki, tapi kemarin kembali jebol karena aliran air sungai yang begitu deras," ungkapnya.
Baca juga: Gempa Bumi Dahsyat! 99 PMI Jembrana di Turki, Sebagian Besar Spa Therapist, Begini Kondisinya
Dia melanjutkan, dengan jebolnya sayap jembatan saat ini pihaknya mengakui tak ada harapan untuk perbaikan sementara atau menguruk lagi.
Pihaknya hanya berharap adanya perbaikan oleh pemerintah dalam hal ini Dinas PUPRPKP Jembrana.
Sebab, jembatan ini memang menjadi akses alternatif warta seperti perekonomian, sekolah, hingga kegiatan adat seperti menunu salah satu Pura Kahyangan Tiga yang berlokasi di
"Kami tidak mampu lagi melakukan perbaikan secara swadaya. Intinya mohon bantuan pemerintag ubtuk dibuatkan sayap jembatan secara permanen. Karena ini akses untuk menuju setra (kuburan), pura, anak sekolah serta perekonomian juga," ungkapnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana