Berita Jembrana

Sayap Jembatan Perak Penyaringan Jebol Lagi, Saksi Bisu Siswi SMA Terjatuh dn Terseret Air Bah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga saat melihat kondisi sayap Jembatan Perak menghubungkan Banjar Penyaringan-Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, yang jebol karena diterjang air bah, Minggu 12 Pebruari 2023.

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Jembrana mengakibatkan sayap jembatan Perak di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, kembali jebol, Sabtu 11 Februari 2023 malam.

Akibatnya, akses alternatif warga yang menghubungkan Banjar Penyaringan dengan Banjar Anyar Kelod tersebut kembali terputus.

Untuk diketahui Jembatan Perak merupakan saksi bisu atas meninggalnya seorang Siswi SMAN 2 Mendoyo pada bencana alam banjir bandang Oktober 2022 lalu. 

Baca juga: Air Bah Kembali Terjang DAS Bilukpoh Jembrana, Sayap Jembatan Penyaringan Kembali Putus


Menurut pantuan, sejumlah warga masih berdatangan untuk melihat kondisi sayap Jembatan Perak yang jebol tersebut.

Seluruh tanggul yang sebelumnya digarap secara swadaya oleh masyarakat Desa Penyaringan tersebut hanyut.

Sayap jembatan tampak bolong dan pinggirnya membahayakan.

Warga setempat pun berinisiatif memasang tanda bahaya dengan bambu beberapa meter sebelum menuju kesana. 

Baca juga: 28 Bangunan Terendam Air Akibat Hujan Deras di Jembrana, Tersebar di Tiga Kecamatan


Tak sedikit warga yang terpaksa berbalik arah lagi akibat kejadian putusnya sayap jembatan ini. Sebab, sebelumnya jembatan ini memang menjadi akses alternatif untuk berbagai kegiatan.


Menurut penuturan seorang warga asal Banjar Tibu Tanggang, Desa Penyaringan, I Putu Budi Artama jembatan Perak masih dalam kondisi normal pada pagi hingga siang hari, Sabtu 11 Februari 2023 kemarin.

Jembatan tersebut merupakan alah satu akses alternatif warga setempat melakukn aktivitas baik ke sekolah, pertanian dan perkebunan hingga ekonomi (berdagang).

Baca juga: Alat Berat Tak Mampu Evakuasi 5 Truk, Terjebak Air Bah di Dalamnya Kubangan Galian C Karangasem


"Tapi kemarin malam sekitar jam 19.00 WITA itu sayap jembatan itu jebol. Mungkin karena derasnya arus air bah yang menerjang di DAS Bilukpoh," kata 


Dia mengungkapkan, sebelum kejadian tersebut hujan dengan intensitas yang sangat tinggi juga terjadi di daerah pegunungan atau ujung utara Kabupaten Jembrana.

Baca juga: Harga Gabah Basah Sentuh Rp6 Ribu Per Kg, Ketua Perpadi Jembrana: Harga Tertinggi Sepanjang Sejarah

Kemudian sekitar pukul 18.00 wita, air terus menggerus sedikit demi sedikit hingga akhirnya tanggul sayap jembatan itu jebol. 


"Memang hujan deras di pegunungan, ternyata airnya bah lagi tapi tidk seperti saat bencana kemarin (banjir bandang Oktober 2022) lalu," ungkapnya.


Dia berharap, akses jembatan ini bisa segera diperbaiki oleh pemerintah karena merupakan salah satu akses yang penting untuk aktivitas warga.

Baca juga: Hanya 26 KK Diusulkan Dana Stimulan, Tolak Bantuan Relokasi Rumah di Jembrana Bali

Halaman
12

Berita Terkini