Berita Tabanan

Masa Tanam Padi Beras Merah di Jatiluwih Sudah Dimulai, Diperkirakan Akan Panen 7 Ton per Hektare

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana
Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Warga Banjar Bugbugan, Kelod Desa Senganan, Kecamatan Penebel mengangkut padi beras merah ke dalam lumbung

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Musim atau masa tanam padi andalan masyarakat di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel Tabanan yakni padi beras merah, sudah dimulai beberapa waktu lalu.

Penanaman padi beras merah itu sudah sejak 26 Desember 2023 lalu hingga awal Januari 2023 kemarin.

Kini, masyarakat pun dalam masa perawatan untuk menunggu musim panen tiba.

Baca juga: BKPSDM Tunggu Formasi CPNS Dari KemenPAN RB, Pengumuman PPPK Guru di Tabanan Masih Tertunda


Pekaseh Subak Jatiluwih I Wayan Mustra mengatakan, bahwa untuk masa tanam yang sudah dilakukan sejak Desember 2023 lalu itu, untuk luas lahan garapan di Jatiluwih mencapai sekitar 227,41 hektare.

Dan diperkirakan akan panen pada akhir Mei dan serentak pada bulan Juni 2023 mendatang.

Kini pihaknya melakukan perawatan seperti biasa atau pada umumnya dilakukan oleh masyarakat.

Baca juga: 64 Peserta Ikuti Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi di Tabanan, Simak Berita Selengkapnya

“Sudah mulai Desember 2023 kemarin. Dan akan panen di akhir Mei atau serentak pada bulan Juni,” ucapnya, Senin 20 Februari 2023.


Dijelaskannya, bahwa dari 227,41 hektare luas lahan yang ditanam padi beras merah itu, pihaknya memperkirakan bahwa per hektare akan menghasilkan sekitar 7 ton beras merah.

Nantinya, untuk harga jual padi kering dieprkirakan sekitar Rp7.000 per kilogramnya.

“Paling tidak per hektare ada 7 ton. Kalau jualnya padi kering per kilogram Rp7 ribu,” ungkapnya.

Baca juga: Masih Ingat 2 Bocah Dirantai di Tabanan? Ini Tuntutan Hukuman Ibu dan Pacarnya!


Untuk bibit padi beras merah, sambungnya, pihaknya tidak membeli lagi karena sudah ada bibit padi beras merah cendana yang turun-temurun langsung menjadi bibit.

Padi ini merupakan padi padi lokal yang memang ditanam di musim dingin. Diperkirakan pada akhir Desember atau awal Januari ditanam.

“Ketika ditanam di musim panas memang akan turun hasil panen. Maka dari itu memang harus ditanam pada musim penghujan. Dari segi kualitas, memang padi beras merah cendana ini tahan dengan penyakit. Selama ini tidak ada penyakit mengenai,” bebernya.

Baca juga: Satlantas Polres Tabanan Bagi Helm dan Paket Nasi Ayam Ke Pengendara Taat Lalu Lintas


Ia menambahkan, bahwa beras merah cendana ini perawatannya akan sama dengan varietas unggulnya.

Bedanya hanya pada umur padi atau masa tanam lebih panjang. Perawatan itu, misalnya saja yakni peniangan atau pembersihan gulma.

Halaman
12

Berita Terkini