TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Wilayah Kecamatan Nusa Penida sampai saat ini, menjadi wilayah di Kabupaten Klungkung yang masih 0 kasus penyebaran rabies.
Dinas Pertanian terus berupaya mempertahankan hal ini, terutama membatasi lalu lintas anjing masuk ke wilayah Nusa Penida.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Juanida mengatakan, sudah selama bertahun-tahun Kecamatan Nusa Penida nihil kasus rabies pada anjing.
Baca juga: Kekebalan Anjing di Gianyar terhadap Rabies Melemah, Dampak Tak Divaksinasi Saat Covid-19
Hal ini tidak terlepas dari letak geografis Kecamatan Nusa Penida yang merupakan kepulauan dan terpisah dari Bali daratan.
Meskipun demikian, upaya antisipasi masuknya rabies ke Nusa Penida tetap dilakukan. Untuk mempertahankan menjadi satu-satunya kecamatan di Klungkung, yang nihil kasus rabies.
"Langkah antisipasi sebenarnya telah jelas, kami selalu berupaya untuk melakukan pencegahan secara internal atau eksternal," ungkap Kadis Pertanian Klungkung, Ida Bagus Juanida, Minggu (4/6/2023).
Baca juga: Selama Lima Bulan, 23 Anjing Positif Rabies di Klungkung Bali
Secara internal, langlah vaksinasi rabies terhadap anjing terus berjalan dari desa ke desa di Nusa Penida. Walaupun Nusa Penida nihil kasus rabies, vaksinasi terhadap anjing tetap dilakukan.
Ini juga untuk mengejar populasi anjing di Nusa Penida memiliki kekebalan untuk proteksi rabies.
"Kami berupaya sekali agar sebisa mungkin anjing di sana (Nusa Penida) tervaksin. Jika 80 persen saja populasi di suatu wilayah tervaksin, sudah memiliki proteksi yang cukup untuk mengantisipasi penyebaran rabies.
Baca juga: Distan Karangasem Gencarkan Vaksinasi dan Depopulasi untuk Tekan Kasus Rabies
"Memang target kami 80 persen saja, dari populasi anjing di Klungkung yang mencapai 21.000 ekor sebenarnya sudah sangat baik untuk menekan penyebaran rabies," jelas Juanida.
Sementara lalu lintas anjing di Nusa Penida juga harus terkontrol.
Sampai saat ini ada beberapa pelabuhan, sebagai pintu masuk ke Nusa Penida, seperti dari Pelabuhan Padangbai di Karangasem, pelabuhan tradisional penumpang di Pesisir Kusamba, serta di Sanur.
Baca juga: Sebanyak 20.756 Anjing Sudah Divaksin Rabies di Denpasar, Populasi 82.195 Ekor
"Kalau di Nusa Penida kami belum ada pihak Balai Karantina yang bisa intens mengawasi masuknya hewan seperti anjing di Nusa Penida."
"Kalau dari Pelabuhan Padangbai, selama ini kami minta bantuan Balai Karantina untuk mengawasi keluar masuknya anjing atau ternak ke Nusa Penida," jelas Juanida.
Sehingga jika ada penumpang yang kedapatan membawa anjing ke Nusa Penida, akan dicek dan dipastikan anjing yang dibawa dalam kondisi sehat.
Baca juga: Baru 59 Desa Adat di Buleleng Bali Tuntas Buat Perarem Rabies
Pengawasan justru lebih sulit dilakukan di pelabuhan tradisional sepanjang pesisir Kusamba.
Pengawasan memang telah dilakukan petugas dari Dinas Pertanian, namun tidak bisa terus-menerus standby di pelabuhan.
Apalagi sampai saat ini diketahui ada 5 pelabuhan tradisional di pesisir Kusamba.
"Sehingga kita perlu juga bekerjasama dengan pihak di pelabuhan, dan memasang pamflet. Pada intinya mengantisipasi rabies ini perlu komitmen bersama, tidak hanya dari kami di pemerintah, namun juga masyarakat. Kesadaran masyarakat sangatlah penting," tegas Juanida. (*)
Berita lainnya di Berita Klungkung