Berita Gianyar

Sumur-Sumur Warga di Bitera Gianyar Mulai Kekeringan, Dampak Musim Kemarau

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu sumur warga di Kelurahan Bitera, Gianyar. Saat ini sejumlah sumur telah mengering, Minggu 1 Oktober 2023.

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Dampak musim kemarau sudah mulai dirasakan oleh sejumlah masyarakat di Kabupaten Gianyar, Bali.

Di mana sejumlah sumur permukaan milik masyarakat di Banjar Dauh Uma dan Banjar Dukuh, Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar mulai mengering.


Seorang warga setempat, Agung Anom, Minggu, 1 Oktober 2023 mengatakan, menyusutnya air sumur permukaan tersebut sudah dirasakan sejak awal September 2023 kemarin.

Baca juga: Musim Kemarau Sebabkan 28 Kebakaran di Gianyar

Kata dia, hal tersebut akibat musim kemarau yang cukup panjang.

Menurutnya, ini kali pertama ia mengalami kondisi demikian.

“Kondisi ini terjadi di Bitera Dauh Uma dan Dukuh, sudah hampir seminggu,” ujarnya.

Baca juga: Musim Kemarau Belum Berdampak Pada Petani di Denpasar, 1.700 Hektare Sawah Panen Padi


Pihaknya berhadap, musim hujan segera tiba. Kata dia, di komplek perumahannya yang berlokasi di Dauh Uma Bitra, setaunya baru dua sumur permukaan warga yang mengalami kekeringan.

Diperkirakan di daerah Dukuh bisa lebih dari dua sumur. "Mudah-mudahan segera turun hujan," harapnya.


Selama sumur mengering, pihaknya kini memenuhi kebutugan air dengan cara meminta pada tetangga yang memiliki sumur bor.

Baca juga: Omzet Penjualan Air Keliling Meningkat Memasuki Musim Kemarau

Sementara warga lainnya, tak sedikit pula yang memanfaatkan air sungai dan air kemasan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Tetangga juga mengalami bahkan sejak sebulan lalu, ia memanfaatkan air sungai dan air kemasan untuk minum,” ujarnya. 


Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba menerima data dari BMKG Bali terkait musim kemarau.

Menurut Suamba, masyarakat Gianyar masih bersyukur, lantaran dalam data, durasi kemarau di Gianyar tak sepanjang seperti di kabupaten/kota lainnya, salah satunya di Singaraja.

Baca juga: PDAM Bangli Pastikan Debit Air di Musim Kemarau Aman


“Menurut link dari BMKG puncaknya kemarau antara September - Oktober. Dan, Gianyar tidak masuk dalam data daerah tidak turun hujan selama 30 hari berturut-turut. Itu artinya, diprediksi potensi hujan di Gianyar masih ada," ujarnya.


Meski demikian, pihaknya mengimbau masyarakat agar sementara waktu irit air. Seperti mewaspadai aktivitas yang berpotensi terjadinya kebakaran.

"Waspada terhadap dahan, lahan kering yang ada di sekitar, untuk mencegah kebakaran. Jaga stamina dan kesehatan, hindari dihedrasi."

Baca juga: Masyarakat Diimbau Tampung Air Hujan Antisipasi Puncak Kemarau

"Selalu siaga dan koordinasi dengan Damkar jika terjadi kebakaran. Surat edaran terkait antisipasi menghadapi Elnino telah kita terima,” tandasnya. (*)

Berita Terkini