TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pengolahan sampah sampai saat ini masih menjadi masalah besar yang dihadapi pemerintah di Bali.
Pasalnya sejauh ini pengolahan sampah yang dibuat pemerintah Kabupaten tidak bisa menuntaskan masalah sampah.
Seperti halnya Badung yang gembar gembor akan melalukan penanganan sampah dari sumbernya belum juga berjalan.
Bahkan sampahnya sebagian besar masih di buang di TPA Suwung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung I Wayan Puja tidak menampik hal tersebut. Pihaknya mengaku penanganan sampah tidak akan berhasil jika tidak dilakukan pemilihan sama sekali.
"Pengolahan sampah dari sumbernya akan susah jika masyarakat tidak memilah sampahnya," ucap Wayan Puja.
Diakui saat ini Badung menghasilkan sampah kurang lebih 538 ton/hari. Dari semua itu, sebanyak 200 ton sampah dibuang ke TPA suwung dan sisaya dikelola TPST, TPS3R dan pihak swasta.
"Ini semua belum bisa kita lakukan penanganan karena banyak sampah yang tercampur. Sampah yang masih tercampur juga berdampak pada kerusakan sarana prasarana yang ada, karena karakteristik sampah sangat beragam sehingga sampah tersebut perlu dipilih sejak dari sumbernya," ucapnya.
Pihaknya mengakui sampai saat ini Badung masih memaksimalkan penanganan Sampah di TPST.
Hal itu pun diharapkan tidak ada penumpukan sampah yang mengganggu pemandangan kawasan Badung.
"Karena masih tercampur ini, kita sangat sulit mengelolanya. Diakui, kegiatan pemantauan pemilahan sampah berbasis sumber merupakan kunci keberhasilan bagi upaya pengelolaan sampah," bebernya sembari mengatakan kita harap masyarakat bisa melakukan pemilihan dari rumahnya
Pihaknya juga mengakui saat ini Badung melaksanakan Gerakan pemantauan pemilahan sampah dan pengolahan limbah rumah tangga yang berkolaborasi dengan TNI, Polri dan PKK Desa.
"Untuk mengubah mindset dan perilaku penghasil sampah agar mau bertanggung jawab, dibutuhkan kegiatan pemantauan secara langsung pengelolaan sampah ke rumah penduduk," jelasnya.
Untuk tahap awal, kegiatan ini menyasar tiga Kecamatan yaitu Mengwi, Abiansemal dan Petang dengan penghasil sampah 335,3 ton/hari.
Komposisi sampah berdasarkan hasil kajian adalah 65 persen organik, 15 persen anorganik.