Pemilu 2024

Data Pemilih Diretas Hacker, Direktur Eksekutif Perludem: Ini Salah Satu Kekhawatiran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor KPU RI. Data pemilih diretas hacker

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khairunnisa Nur Agustyati menyampaikan bahwa sistem teknologi Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus segera diperkuat dan dibenahi. 


Dia menyayangkan terjadinya kebocoran Data Pemilih Tetap (DPT) bocor dibobol hacker, masalah ini harus segera dibenahi untuk memberi rasa aman bagi pemilih maupun menjaga kredibilitas Pemilu. 

Baca juga: Setahun Layanan Poliklinik Jiwa RSU Negara, Dipersiapkan Menampung Caleg Gagal dalam Pemilu 2024

“Ini jadi salah satu kekhawatirannya. Kita sebagai publik sekarang seolah-olah tidak bisa apa-apa, padahal kita dengan sukarela menyerahkan dan mempercayakan data pribadi kita untuk digunakan dalam kepentingan pemilu," ujar Khairunnisa kepada Tribun Bali, pada Jumat 1 Desember 2023. 


"Seharusnya data ini bisa dijaga betul oleh yang menggunakan data ini," imbuhnya. 


Untuk itu, pihaknya meminta KPU lebih profesional lagi membenahi sistem teknologi terlebih sistem keamanan siber mereka. 

Baca juga: Bertolak dari Mojokerto ke Bali, Sopir Pengangkut Kertas Pemilu 2024 Ini Meninggal di Denpasar


“Dalam penggunaan teknologi KPU perlu mempersiapkan semuanya dengan matang, mulai dari kesiapan perangkatnya, SDM, kebersihan siber, dan sebagainya," tuturnya.


"Walaupun untuk pemungutan kita masih manual, tapi KPU  menggunakan teknologi untuk tahapan pemilu yang lainnya."

"Seperti pendaftaran pemilih, sehingga ini pun perlu dipersiapkan dengan matang juga perangkat teknologinya,” tegas Khairunnisa. 

Baca juga: Polres Gianyar Siapkan 344 Personil Jaga Pemilu 2024


Kata dia, walaupun bisa saja kebocoran ini bukan dari KPU tetapi KPU perlu melakukan penelusuran juga terhadap hal ini.

Belajar dari kasus ini, KPU perlu terus berbenah diri dan publik perlu mendapatkan penjelasan apakah KPU sudah melakukan pemrosesan data pribadi dengan baik, termasuk juga dengan keamanan sibernya.


Sebelumnya, situs Komisi Pemilihan Umum (KPU), dengan tautan kpu.go.id, kembali menjadi sasaran serangan siber oleh peretas atau hacker


Kali ini, peretas dengan nama anonim ‘Jimbo’ mengklaim telah berhasil mendapatkan sekitar 204 juta data pemilih tetap (DPT) dari situs penyelenggara pemilu itu.

Baca juga: KPU Denpasar Harap Vendor Perhatikan Kondisi Karyawan, Buntut Sopir Truk Kertas Pemilu Meninggal


Informasi peretasan situs KPU ini diketahui setelah Jimbo mengunggah sebuah postingan di situs BreachForums, tempat yang biasa digunakan untuk menjual hasil peretasan. 


Dia membagikan 500 ribu data sampel yang berhasil didapatkannya dari situs KPU. 


Jika Jimbo benar-benar berhasil mendapatkan kredensial dengan role Admin, hal ini akan sangat berbahaya. 


Pasalnya, akun role admin itu bisa saja dipergunakan untuk mengubah hasil rekapitulasi perhitungan suara saat Pemilu berlangsung. 


“Yang tentunya akan mencederai pesta demokrasi bahkan bisa menimbulkan kericuhan pada skala nasional,” pungkasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di KPU RI

Berita Terkini