TPA Sente Kebakaran

Lika-Liku TPA Sente, Ditutup Karena Overload Sampah Hingga Kebakaran

Penulis: Eka Mita Suputra
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sente di Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung terbakar, Selasa (23/1/2024).

SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - TPA Sente di Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung terbakar, Selasa (23/1/2024).

Kebakaran di TPA terbesar di Klungkung itu, memunculkan kabut asap yang sampai ke pemukiman warga.

Kebakaran diduga karena dipicu dari gas metana yang terus keluar dari gunungan sampah. 

"Kami belum dapat pastikan penyebab kebakaran TPA Sente ini. Namun kami tentu berupaya untuk sebisa mungkin kendalikan kebakaran, hingga asapnya tidak sampai ke pemukiman warga," ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada.

TPA Sente dalam beberapa pekan terakhir, menjadi sorotan masyarakat.

Kondisinya yang telah overload sampah, membuat warga setempat sepakat menutup TPA Sente setelah sekian tahun menjadi tempat penampungan sampah.

TPA Sente sebenarnya telah ditutup sejak tahun 2017 lalu, bersamaan dengan diperkenalkannya TOSS (tempat olah sampah setempat).

TPA Sente saat itu berdalih hanya dimanfaatkan untuk membuang sampah residu, atau sampah yanh tidak bisa dikelola di TOSS.

Namun dalam perjalanannya, TPA Sente tetaplah menjadi tempat pembuangan sampah. Setiap sampah yang tidak mampu diolah di TOSS, ternyata dibuang ke TPA Sente.

Baca juga: Kabut Asap Kebakaran TPA Sente Sampai ke Rumah Warga, Wayan Kardiani Akan Mengungsi ke Rumah Kerabat

Bahkan beberapa desa di Klungkung, tetap membawa sampah ke TPA Sente walaupun desa seharusnya dituntut untuk mampu mengelola sampahnya secara mandiri.

Hal ini membuat kondisi TPA Sente overload. Sampah menggunung, sehingga DLHP Klungkung beberapa kali harus melakukan penataan sampah di TPA Sente. Hal ini memunculkan masalah lingkungan, terutama bagi warga di sekitar TPA.

Bulan Desember 2023 lalu, warga dan tokoh masyarakat di Desa Pikat sepakat minta TPA Sente ditutup. Hanya diperbolehkan membuang sampah residu dua kali dalam seminggu.

Dalam perjalanannya, masyarakat di Desa Pikat bahkan sampai menjadi "intel" untuk memata-matai truck yang membuang sampah residu ke TPA Sente.

Bahkan dari rekaman video warga, kedapatan truck masih membuang sampah tidak terpilah ke TPA Sente.

Hal ini membuat tokoh masyarakat bersama pihak desa, sepakat untuk menindaklanjuti dengan menandatangani berita acara. 

Halaman
12

Berita Terkini