TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali (KPU Bali) mengklaim penurunan partisipasi masyarakat pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) tak berdampak signifikan pada targetnya secara keseluruhan.
Diketahui, terdapat 5 TPS yang menggelar PSU di Bali. 4 TPS berada di Kabupaten Buleleng, dan 1 TPS berada di Gianyar.
Komisioner KPU Bali, I Gede John Darmawan menuturkan, 5 TPS tersebut tak berdampak signifikan persentase pengurangan target bila dibandingkan dengan 12.809 TPS yang ada.
“Terkait proses penerunan partisipasi di 5 TPS ini, saya kira tidak berpengaruh cukup besar persentase pengurangannya dibandingkan 12.809 TPS yang ada,” ungkapnya, Rabu 21 Februari 2024.
Disinggung soal tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024 ini, John tak dapat membeberkan secara pasti.
Baca juga: KPU Jembrana Segera Salurkan Santunan Kematian Rp36 Juta, Akan Diberikan ke Ahli Waris Besok
Sebab, proses rekapitulasi kini tengah berlangsung pada tingkat kecamatan se-Bali.
Namun berdasarkan pengamatannya sekilas, tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024 di Bali lebih dari 70 persen.
“Kita belum tahu tingkat partisipasi masyarakat sampai selesai rekpitulasi di kecamatan.”
“Tapi dari pandangan mata, saya berani menyakatakan di atas 70 persen jelas. Kalau 80 (persen) kita masih melihat,” tegasnya.
Target KPU Bali
Diketahui, KPU Bali sebelumnya menargetkan tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024 ini mencapai 83 persen.
Lebih lanjut, John menuturkan penurunan partisipasi masyarakat pada TPS yang menggelar PSU terjadi lantaran PSU berlangsung pada hari kerja.
Berbeda dengan pemungutan suara pada 14 Februari 2024 lalu, kendati berlangsung pada hari kerja, pemerintah membuat kebijakan agar para pekerja diliburkan.
Bahkan, ketika melakukan pemantauan PSU di salah satu TPS di Desa Pering Gianyar, banyak pemilih hadir dengan mengenakan seragam kerjanya.
“Karena hari ini tidak hari libur. Dilaksanakan hari Rabu dan mereka banyak yang kerja.”