TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menggelar rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat nasional dan penetapan hasil Pemilu 2024 pada 28 Februari 2024 sampai dengan 20 Maret 2024.
Sementara itu, KPU Bali sendiri telah menyelesaikan rapat pleno di tingkat provinsi pada Jumat 8 Maret 2024 lalu.
Komisioner KPU Bali I Gede John Darmawan menuturkan, rekapitulasi nasional untuk Provinsi Bali telah berlangsung pada 10 Maret 2024 lalu.
“Sudah dilakukan rekapitulasi nasional untuk Bali tanggal 10 Maret (2024),” ungkapnya saat dihubungi Tribun Bali, Selasa 12 Maret 2024.
Dalam kesempatan tersebut, KPU RI dikatakan hanya menetapkan hasil perolehan suara.
Untuk penetapan calon, kata John, akan dilakukan usai dipastikan tak ada gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Yang ditetapkan baru hasil perolehan suara, belum penetapan calon. Nanti (penetapan calon) setelah dipastikan tidak ada gugatan PHPU di MK,” jelasnya.
Kendati Caleg yang lolos belum ditetapkan, tampaknya terjadi perubahan perolehan jumlah kursi untuk DPR RI Dapil Bali.
Seperti misalnya PDIP dan Golkar Bali yang kecolongan 1 kursi DPR RI, hingga Demokrat yang mengganti personelnya.
Baca juga: Taman Pancing Tertib, Giliran Di Jembrana 2 Pemuda Cari Mushroom Saat Nyepi, Ini Langkah Polda Bali
Hadir pula Gerindra yang kembali mengamankan kursi DPR RI pada Pemilu 2024 usai Pemilu sebelumnya gagal menggaet kursi DPR RI.
Pun NasDem, nampaknya bernafas lega lantaran mencapai targetnya untuk “pecah telur” kursi DPR RI Dapil Bali pada Pemilu kali ini.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali, meski tak linear dengan raihan suara Pilpres 2024, PDIP Bali tampil sebagai pemenang dalam Pileg 2024 di Bali.
Pasalnya, Parpol berlogo banteng itu berhasil mengantongi 1.290.884 suara pemilih dalam perebutan kursi DPR RI.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi suara Parpol dengan suara Caleg yang ditarungkannya.
Raihan suara PDIP berbeda signifikan dengan Golkar yang ada di posisi kedua tertinggi dengan raihan suara 333.521 pemilih.
Sementara pada posisi ketiga dan seterusnya, bertengger Gerindra dengan 295.313 suara, Demokrat dengan 174.476 suara pemilih, dan NasDem 147.678 suara.
Baca juga: 1.885 Narapidana di Bali Terima Remisi Khusus Nyepi Caka 1946
Berdasarkan perhitungan Tribun Bali dengan metode Sainte Lague, PDIP berhak atas 5 kursi DPR RI Dapil Bali pada Pemilu 2024.
Sementara sisanya, masing-masing mendapat “jatah” 1 kursi DPR RI.
5 peraih suara tertinggi di PDIP Bali, yakni I Nyoman Parta yang menduduki kursi pertama DPR RI Dapil Bali dengan koleksi 281.668 suara, kursi kedua I G Ngurah Kesuma Kelakan dengan 218.539 suara.
Kursi kelima yakni I Wayan Sudirta dengan koleksi 169.776 suara pemilih, kursi keenam DPR RI yakni I Nyoman Adi Wiryatama dengan 165.374 suara pemilih, dan kursi kesembilan alias terakhir yakni I Ketut Kariyasa Adnyana dengan 84.510 suara pemilih.
Kendati PDIP Bali menguasai 5 dari 9 kursi DPR RI, capaiannya ini nampaknya mengalami penurunan dari Pemilu 2019 lalu. Sebab pada Pemilu sebelumnya, PDIP berhasil menggaet 6 kursi DPR RI Dapil Bali.
Baca juga: 44 Pasien Gawat Darurat Dilarikan Ke RSUD Bangli Saat Nyepi
Para wakilnya yakni I Made Urip, I G Ngurah Kesuma Kelakan, I Nyoman Parta, I Wayan Sudirta, I Gusti Agung Rai Wirajaya, dan I Ketut Kariyasa Adnyana.
Made Urip dan Rai Wirajaya tak lagi berlaga pada Pemilu 2024 ini. Diketahui, namanya tak masuk dalam perebutan kursi DPR RI Dapil Bali dari PDIP.
Parpol lain yang mengalami kecolongan kursi DPR RI yakni Golkar. Diketahui, hanya Gde Sumarjaya Linggih alias Demer yang berhasil mengamankan kursi DPR RI pada Pemilu 2024 ini.
Incumbent DPR RI itu meraih suara tertinggi di internal Golkar dengan koleksi 100.747 suara. Hal itu mengantarkan Demer menduduki kursi ketiga DPR RI.
Sementara incumbent lainnya, AA Bagus Adhi Mahendra Putra terpaksa menunda niatnya untuk kembali menduduki kursi DPR RI pada Pemilu ini.
Sebab, Adhi Mahendra hanya mengantongi 63.688 suara pemilih. Bahkan, jumlahnya lebih sedikit dari pada Ketua DPD Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry yang menjadi new comer dalam perebutan kursi DPR RI dengan koleksi 82.681 pemilih.
Baca juga: 4 Orang Keluar Saat Nyepi Didenda Beras 25 Kilogram di Ubud
Sementara Demokrat, berhasil mempertahankan prestasinya pada Pemilu 2024 ini. Hanya saja, terjadi perubahan personel yang menjadi wakilnya di Jakarta.
Incumbent DPR RI 2017, Tutik Kusuma Wardhani berhasil menggeser incumbent DPR RI 2019 dari partainya sendiri, Putu Supadma Rudana.
Tutik melenggang ke Jakarta dengan modal 54.713 suara pemilih yang sekaligus mengantarkannya menduduki kursi ketujuh DPR RI Dapil Bali Pemilu 2024. Sementara Supadma Rudana, harus mengalah dengan koleksi 49.243 suara pemilih.
Lebih lanjut, kursi keempat DPR RI Dapil Bali pada Pemilu 2024 ini digadang-gadang diduduki oleh Gerindra dengan wakilnya I Dewa Gde Agung Widiarsana.
Gde Agung berhasil memperkuat kedudukan Gerindra di pusat dengan modal 80.658 suara pemilih.
Terakhir, NasDem berhasil mengunci kursi kedelapan DPR RI Dapil Bali.
Dengan perolehan 51.563 suara pemilih, I Nengah Senantara berhasil mewujudkan impian NasDem untuk merebut kursi DPR RI.
Pun menepis kekhawatiran para kader NasDem di Bali yang was-was kantornya akan berubah menjadi coffee shop bila partainya tak berhasil menelurkan kursi DPR RI.(*)