Berita Jembrana

Penyelundupan Penyu Masif Karena Permintaan Yang Tinggi, Asal Penyu Hijau Dari Luar Pulau Bali

Penulis: I Made Prasetia Aryawan
Editor: Fenty Lilian Ariani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Belasan ekor penyu hasil selundupan dilepasliarkan di Pantai Perancak, Kecamatan Jembrana, Senin 1 April 2024.

NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Koordinator Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih, I Wayan Anom Astika Jaya menyebutkan, seringnya kasus penyelundupan penyu diduga disebabkan oleh permintaan (penyu) yang tinggi dari para oknum.

Sehingga, para pemerhati serta pelestari satwa meminta kepada semua pihak terutama aparat penegak hukum agar menjadikan penyelundupan satwa dilindungi sebagai atensi penting untuk mencegah rusaknya keberlangsungan ekosistem laut.

Disisi lain, Anom Astika bersama kawan-kawan lain yang menjadi pelestari sudah melepasliarkan sekitar setengah juta ekor penyu di pesisir pantai.

Hal itu dilakukan sejak Kurma Asih Berdiri pada 1997 silam dan estimasi melepasliarkan tukik sekitar 37 ribu ekor per tahunnya.


"Kami minta kepada semua pihak agar ini (kasus penyelundupan penyu) jadi atensi. Apalagi kejadian seperti ini terus terulang," tegas Anom Astika Jaya saat dikonfirmasi, Senin 1 April 2024. 

Menurutnya, sebagai pelestari sifatnya hanya bisa melakukan atau memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga satwa penyu ini secara bersama-sama agar tidak punah.

"Karena satwa penyu ini memiliki peranan penting dalam ekosistem laut untuk menjaga keseimbangannya," tegasnya.

Lalu sudah berapa peristiwa atau proses pengungkapan penyelundupan penyu yang terjadi di Bali atau Jembrana, Anom Astika mengungkapkan saat ini perburuan yakni penangkapan yang kemudian dilakukan dengan penyelundupan penyu sangat masif terjadi.

Hal ini diduga disebabkan oleh permintaan, terutama untuk konsumsi yang masih tinggi dari para oknum pemesan.

Baca juga: Hari Baik Untuk Menikah Selama Bulan Mei 2024 Menurut Kalender Bali


"Sederhananya pasti begitu. Jika tidak ada permintaan (dari oknum pemesan), tidak mungkin dikirim," paparnya. 

Disinggung mengenai asal atau habitat 18 ekor penyu hijau yang berhasil diungkap di wilayah Desa/Kecamatan Melaya ?

Anom Astika menegaskan bahwa asal satwa tersebut bukan dari Pulau Bali. Di Bali hanya ada tiga jenis penyu yakni penyu sisik, belimbing dan lekang.

Ia hanya menyebutkan berasal dari luar Bali yang notabene wilayahnya terdapat pasir putih. 

"Setau kita, jenis penyu hijau itu tidak ada di Bali sehingga bukan dari Pulau Bali. Penyu hijau itu ada di beberapa wilayah lain seperti Sukamade, Ujung Kulon dan terbanyak ada di Kalimantan Timur," ungkapnya. (*)

Berita Terkini