Berita Jembrana

Anjing Serang Warga Batuagung Positif Rabies, Dinas Catat Angka Posisif di Jembrana Capai 25 Kasus!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap – Sejumlah warga menangkap anjing gila yang menyerang 10 warga diamankan di Desa Batuagung, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Kamis (18/7).

TRIBUN-BALI.COM  - Anjing liar yang menyerang 10 warga di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana positif rabies. Hal itu diketahui setelah hasil uji laboratorium dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar keluar, Minggu (21/7) sore.

Atas hasil tersebut, pihak Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melanjutkan vaksinasi emergency serta menjadwalkan vaksinasi massal di Desa Batuagung.

Menurut data yang berhasil diperoleh Tribun Bali, jumlah kasus positif rabies di Jembrana hingga Juli 2024 ini tercatat sebanyak 25 kasus.

Angka ini menunjukkan masih tingginya potensi penularan rabies di wilayah Gumi Makepung. Sementara untuk cakupan vaksinasi baik emergency maupun massal telah mencapai hampir 63,61 persen dari total estimasi hewan penular rabies (HPR) sebanyak 41.124 ekor.

Baca juga: Realisasi 3 Sumber PAD di Klungkung di Bawah 50 Persen, Simak Alasannya!

Baca juga: Rudenim Denpasar Deportasi WNA Australia dan WNA Nigeria, Simak Alasannya!

Baca juga: 3 Motor Terlibat Kecelakaan Maut di Jalur Tengkorak Denpasar-Gilimanuk, 1 Korban Jiwa Asal Kaliakah

“Hasil uji laboratorium sampel otak anjing liar yang menyerang warga di Batuagung positif rabies,” kata Kabid Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Minggu (21/7).

Dia melanjutkan, dengan adanya satu kasus positif rabies, pada periode Januari-Juli 2024 ini Jembrana sudah mencatat 25 kasus positif rabies. Masyarakat diharapkan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian ketika menemukan HPR berperilaku mencurigakan.

Sementara untuk tindaklanjut kasus positif terbaru di Desa Batuagung, petugas bakal melanjutkan vaksinasi emergency dan menjadwalkan vaksinasi massal rabies di desa ditemukan kasus.

“Untuk di Batuagung kita lanjutkan emergency dan lakukan juga vaksinasi massal. Kami mohon partispasi dari seluruh masyarakat karena ini sebagai upaya menekan angka kasus positif semakin bertambah,” ungkapnya.

Di sisi lain, kata dia, cakupan vaksinasi rabies di Jembrana hingga saat ini sudah di angka 63,6 persen dari estimasi populasi sebanyak 41.124 ekor HPR. “Cakupan vaksinasi sudah di atas 60 persen, kita gencarkan lagi,” tegasnya.

Untuk diketahui, anjing gila berwarna abu-abu kekuningan menyerang sedikitnya 10 orang warga Batuagung, Kecamatan Jembrana. Beberapa jam setelah menyerang, anjing liar tanpa pemilik tersebut berhasil diamankan dan dilakukan pengambilan sampel otak.

Sehari setelah kasus gigitan tersebut, total ada 75 ekor hewan penular rabies (HPR) yang telah divaksinasi rabies. Jumlah tersebut tersebar di dua Banjar yang menjadi lokasi serangan anjing gila dewasa tersebut. Adalah Banjar Palungan Batu dan Banjar Sawe.

Kepala Puskesmas I Jembrana, dr Ni Ketut Ayu Wardiani mengatakan, luka gigitan yang diderita para korban serangan anjing gila cukup parah.

Bahkan salah satunya adalah anak berusia 7 tahun yang mengalami luka pada bagian wajah atau berisiko tinggi. Sehingga korban tersebut diberikan tindakan dengan pemberian Serum Anti Rabies (SAR).

“Selain di bagian bibir yang berisiko tinggi, anak tersebut juga terpaksa menerima jaritan di bagian tangan,” jelasnya.

Dia menyebutkan, dari 10 korban tersebut, hanya dua orang warga saja yang tidak menerima luka jaritan.

Sehingga, para korban akan terus didampingi dan harus melakukan kontrol luka gigitan ke faskes agar benar-benar sembuh. “Kami sudah kunjungi para korban dan informasikan untuk melakukan kontrol atau pemeriksaan lukanya ke faskes terdekat,” tandasnya. (mpa)

 

Penanganan Sesuai SOP

Kabid Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa mengimbau kepada seluruh masyarakat yang kemungkinan melihat tingkah laku hewan penular rabies (HPR) mencurigakan agar segera melaporkan ke petugas terdekat. Di antaranya melaporkan peristiwa tersebut ke Tim Siaga Rabies (Tisira) di desa.

Mereka akan melakukan tindaklanjuti atau penanganan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Jika memang nantinya ada yang mencurigakan seperti menyerang seseorang kemudian sembunyi di tempat gelap itu bisa dilaporkan agar segera ditangani,” tandasnya.

Untuk diketahui, hingga Juli 2024 ini sedikitnya ada belasan desa/kelurahan yang masuk zona merah rabies. Jumlah tersebut tersebar di empat kecamatan kecuali Pekutatan. Terbanyak, kasus positif rabies tercatat di Kecamatan Mendoyo dengan jumlah 9 kasus. Sementara untuk jumlah kasus HPR positif rabies tercatat 24 kasus. (mpa)

 

Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana Gencarkan Vaksinasi Emergency


Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana telah melakukan vaksinasi emergency dan akan dilanjutkan lagi hari ini, Senin (22/7). Menurut data yang berhasil diperoleh Tribun Bali, jumlah kasus positif rabies di Jembrana hingga Juli 2024 ini tercatat sebanyak 24 kasus. Angka ini menunjukkan masih tingginya potensi penularan rabies di wilayah Gumi Makepung.

Sementara untuk cakupan vaksinasi baik emergency maupun massal telah mencapai hampir 63,61 persen dari total estimasi hewan penular rabies (HPR) sebanyak 41.124 ekor. “Cakupan vaksinasi saat ini sudah di atas 60 persen dari estimasi populasi. Kita terus berupaya menggencarkan vaksinasi untuk menekan jumlah kasus bertambah ke depannya,” kata Kabid Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa saat dikonfirmasi, Minggu (21/7).

Dia melanjutkan, untuk segera memenuhi target cakupan vaksinasi, pihaknya menerjunkan seluruh tim vaksinator untuk menggelar vaksinasi rabies massal hingga awal Juli 2024 kemarin. Seluruh masyarakat Jembrana juga turut berpartisipasi secara maksimal dalam upaya pencegahan ini dengan cara membantu petugas membantu vaksinasi.
“Vaksinasi rabies ini gratis, dan ini merupakan upaya penting untuk memutus mata rantai penularan rabies,” tegas Widarsa.

Kemudian, kata dia, untuk vaksinasi emergency dilakukan pada wilayah yang ditemukan kasus gigitan HPR. Seperti yang terjadi di Desa Batuagung, Kamis 18 Juli 2024 kemarin. Sehari setelah kejadian tersebut, pihaknya langsung menerjunkan tim vaksinasi untuk emergency. “Untuk di Batuagung sudah kita sasar dua Banjar. Besok (hari ini) kita lanjutkan lagi vaksinasinya,” ujarnya. (mpa)

Berita Terkini