TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sudah 8 bulan berlalu sejak Perumda Bukti Praja Sewakadarma (BPS) Kota Denpasar meluncurkan nomor keluhan melalui Whatsapp.
Sampai saat ini, tercatat sudah ada puluhan keluhan atau pengaduan yang masuk.
Baca juga: SELAMAT JALAN Gede Kiko, 1 Orang Tewas, Kadek Reza Cedera Kepala Berat, Kecelakaan di Buleleng
Kebanyakan masyarakat mengadu karena petugas layanan parkir tidak melakukan tugasnya dengan baik.
Dirut Perumda BPS Kota Denpasar, I Nyoman Putrawan, mengungkapkan, Perumda BPS memiliki beberapa akun untuk menerima keluhan layanan parkir.
Baca juga: JENAZAH Gung Balang dan Istri Dalam Posisi Berpelukan, Kalimat Keramat Oknum Ormas ini Terbukti
Mulai dari Whatsapp, media sosial, telfon kantor hingga pro Denpasar.
Pihaknya mengatakan, paling banyak menerima keluhan dari Whatsapp dan pro Denpasar.
Dalam kurun waktu selama 8 bulan sejak Januari hingga Agustus 2024 sebanyak 76 aduan diterima Perumda BPS.
"Kami sudah menerima aduan sebanyak 76 aduan kebanyakan dari Whatsapp dan pro Denpasar," jelasnya.
Dari 76 aduan tersebut, masyarakat mengadukan terkait konsumen tidak diberikan karcis sebanyak 4 aduan melalui pro Denpasar 2 aduan dan Whatsapp 2 aduan.
Keluhan layanan petugas parkir mulai dari konsumen tidak dilayani dengan baik pergi setelah menerima uang tanpa mau mengatur kendaraan serta bersikap arogan seperti berkata kasar dan membentak konsumen itu sebanyak 30 aduan dari Whatsapp 20 aduan dan pro Denpasar 10 aduan.
Selain itu, ada juga keluhan kehilangan helm 18 aduan melalui Whatsapp.
Keluhan lainnya terkait masalah penyesuaian tarif parkir yang masuk sebanyak 24 aduan yakni melalui Whatsapp 14 aduan dan pro Denpasar 10 aduan.
Ia mengatakan, pengaduan tersebut sudah langsung ditindaklanjuti melalui pemberian pembinaan dan sanksi kepada petugas jasa layanan parkir.
"Tindak lanjut yang kita lakukan tentunya memberikan pembinaan dan sangsi sesuai ketentuan kepada petugas jasa layanan parkir kita. Selain untuk meningkatkan layanan kepada pengguna jasa parkir, kita juga secara rutin meberikan pelatihan yang melibatkan pihak kepolisian dan dinas perhubungan Kota Denpasar," ungkapnya.