Kementerian LHK Minta Denpasar Maksimalkan TPST, Pemkot Sebut Masih Tahap Evaluasi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pada Selasa, 5 November 2024, Direktur Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup, Novrizal Tahar dan Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup, Bagus Harianto melakukan kunjungan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tahura dan Kesiman Kertalangu yang tak beroperasi.
Novrizal pun meminta Pemkot Denpasar untuk memaksimalkan operasional TPST agar masalah sampah cepat terurai.
Pihaknya mengaku ditugaskan khusus Menteri LHK terkait masalah penanganan sampah.
Baca juga: PILGUB BALI, Paslon 2 Dikawal Ratusan Pengacara, Bahas Sampah & Macet Hingga Ide Konser Bali Bahagia
Perhatian difokuskan untuk Kota Denpasar dan Badung sebagai lokasi kawasan wisata yang paling ramai.
Kata Novrizal, saat Presiden ke Bali, Menteri LHK diberikan tugas untuk memberikan perhatian khusus setelah Jakarta.
Jika kualitas lingkungan lingkungan kurang baik maka akan tidak baik bagi Bali di mata wisatawan.
"Memang kami ditugaskan khusus oleh pak Menteri LHK, memang sejak dilantik beliau sudah melakukan langkah-langkah salah satunya persampahan. Sebelumnya di Jakarta, sekarang di Bali," ujarnya.
Baca juga: Di Hadapan Empat Ribu Krama Denpasar, Koster-Giri Prioritas Tuntaskan Sampah dan Kemacetan
Menurutnya, sistem utama persampahan di Denpasar dan Badung adalah TPA suwung.
Apalagi TPA suwung sudah beroperasi sejak tahun 1984 sudah cukup lama dan tahun lalu juga terjadi kebakaran.
"Kita ketahui, sistem utama persampahan di Denpasar dan Badung adalah TPA Suwung. sebagaimana kita ketahui TPA suwung sudah beroperasi sejak tahun 1984 sudah cukup lama dan tahun lalu juga terjadi kebakaran," imbuhnya.
Sehingga, untuk menyelesaikan masalah sampah ia mengatakan harus dilakukan beberapa hal.
Baca juga: 23 Hari Diterapkan, Program Pemilahan Sampah di Denpasar Belum Berjalan Maksimal
Pertama harus melakukan beberapa terobosan untuk mendapatkan sistem pengolahan sampah yang permanen dan masif dengan kapasistas besar.
Kedua, sudah dibangun 3 TPST yang harus dimaksimalkan.
"Tadi pak kadis (LHK Denpasar) bilang sedang dilakukan evaluasi. mudah-mudahan hasil dari pengalaman kita bisa berlari lebih cepat lagi sehingga 3 TPST bisa berfungsi lebih maksimal untuk menyelesaikan persoalan sampah di Denpasar dan Badung. Yang ketiga penting pengelolaan sampah di hulu, penting upaya perilaku masyrakat. upaya gerakan masyrakat harus masif," ujarnya.