Ketika mendatangi rumah korban, Gede Sardina diketahui juga membawa sebilah sabit di tangan kanannya.
"Pelaku pada saat itu sempat bertanya pada korban, mengapa rumput di kebun disemprot (air). Oleh korban dijawab bahwa ia hendak menanam pohon durian,” kata AKP Robin kepada Tribun Bali.
Kemudian, pelaku yang mendengar jawaban demikian dari korban langsung naik pitam.
Gede Sardina langsung mengayunkan sabitnya ke arah korban.
“Pelaku yang geram selanjutnya mengayunkan sabit yang dia bawa ke arah korban, yang tidak lain adalah adik kandungnya," lanjut Kapolsek.
4. Sempat bertahan
Dihujani dengan sabit oleh kakak kandungnya, Made Artika sebenarnya sempat bertahan.
Korban secara reflek langsung mengambil selimut untuk menghalangi serangan yang dilakukan Gede Sardina.
Namun, luapan emosi yang membabi buta pria 58 tahun itu makin menjadi-jadi dan terus mengayunkan sabitnya.
Korban pun akhirnya roboh.
5. Luka parah dan meninggal dunia
Dari insiden berdarah itu, korban mengalami luka tebasan pada perut bagian bawah, dada sebelah kiri dan jari tangan kiri.
Ujung tragedi itu, pihak keluarga Made Artika pun tak terima dan melaporkan tindakan sadis Gede Sardina ke Polsek Kubutambahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Pasca kejadian korban segera dilarikan ke rumah sakit. Namun setelah lima hari menjalani perawatan, korban meninggal dunia,” kata AKP Robin.
(Tribun Bali/Mer)
>>> Baca berita terkait <<<