Baca tanpa iklan
Sedana-Diar Kembali Pimpin Bangli, Angka Golput di Atas Suara Cahyo-Winuntara
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - KPU Bangli, Bali telah menghitung hasil perolehan suara untuk Pilkada 2024, Kamis 5 Desember 2024 kemarin.
Dari rekapitulasi per kecamatan, hasilnya Paslon Sang Nyoman Sedana Arta - I Wayan Diar mendominasi suara pemilih di Kabupaten Bangli.
Baca juga: SAPU Bersih 4 Kecamatan Paket Jaya-Wibawa, KPU Denpasar Gelar Rapat Pleno Hasil Pilkada 2024
Meskipun kembali mendapatkan kepercayaan untuk memimpin, namun Paslon Sedana-Diar harus melakukan evaluasi kinerja.
Pasalnya, berdasarkan data KPU Bangli yang diterima Tribun Bali, Jumat 6 Desember 2024, jumlah angka golput cukup tinggi.
Dari rekapitulasi tersebut, diketahui tingkat pemilih yang tidak menggunakan hak pilih alias golput di Bangli mencapai 21,82 persen.
Baca juga: Hasil Pleno KPU Denpasar, Koster-Giri Unggul di Denpasar, Mulia-PAS hanya Menang di Denbar
Itu artinya, dari total 196.044 daftar pemilih tetap (DPT), hanya 153.279 orang yang menggunakan hak pilihnya.
Sementara itu, sebanyak 42.765 orang tercatat golput.
Sementara untuk perolehan suara masing-masing Paslon, diketahui bahwa paslon nomor urut 2 yaitu Sang Nyoman Sedana Arta-I Wayan Diar meraih suara terbanyak dengan total 91.257 suara.
Baca juga: WOW Angka Golput di Bali Tembus 983 Ribu Lebih! KPU Sebut Target Optimistis 75 Persen
Paslon nomor urut 3 Ida Bagus Gede Giri Putra-I Made Subrata menyusul dengan perolehan 48.073 suara.
Sementara paslon nomor urut 1, Raden Cahyo Adhi Nugroho Martosubroto-I Gusti Winuntara, hanya memperoleh 8.411 suara, yang bahkan jauh lebih rendah dibandingkan angka golput.
Ketua KPU Bangli, I Kadek Adiawan menjelaskan, proses rekapitulasi secara umum berlangsung lancar.
Semua saksi pasangan calon (paslon) maupun Bawaslu menerima hasil pemilihan yang digelar pada 27 November 2024 tersebut.
Baca juga: Ulah 1 Orang, KPU Gianyar Gelar Pemilihan Suara Ulang Di TPS 1 Tulikup
Terkait tingginya angka golput memang cukup disayangkan.
Sebab sebelumnya pihaknya telah melakukan berbagai cara untuk sosialisasi, agar minimal partisipasi mencapai 85 persen dari total DPT.