HIV dan AIDS di Bali

1.487 Orang Dengan HIV/AIDS di Bali Rentan Terkena Cacar Api, Pencegahan Vaksinasi Penting 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosialisasi Kepada Komunitas dan Media terkait Cacar Api pada, Sabtu 7 Desember 2024.

1.487 Orang Dengan HIV/AIDS di Bali Rentan Terkena Cacar Api, Pencegahan Vaksinasi Penting 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Cacar Api (Herpes Zoster) atau yang dikenal di Bali tilas naga rentan menyerang kekebalan tubuh yang rendah.

Berbagai penyakit yang rentan terkena cacar api di antaranya, kanker, Autoimun dan HIV/AIDS.

Dinas Kesehatan Bali catatkan penderita baru kasus HIV/AIDS di Bali tahun 2024 sentuh angka sebanyak 1.487 kasus. DR. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI selaku Ketua satgas Imunisasi Dewasa menjelaskan bagaimana ODHIV rentan berisiko terkena cacar Api. 

Baca juga: Kasus Baru HIV/AIDS Tahun 2024 di Bali Sentuh Angka 1.487 Kasus 

“Betul, bahwa ODHIV termasuk berisiko terkena cacar api terlebih masih di fase daya tahan tubuh rendah atau masih ada tanda-tanda daya tahan tubuh yang rendah,” jelasnya di, Sosialisasi Kepada Komunitas dan Media terkait Cacar Api pada, Sabtu 7 Desember 2024. 

Jika dihubungkan dengan jumlah penderita HIV/AIDS yang ada dinkes, tentu pemerintah akan memiliki kebijakan bagaimana kelompok risiko seperti ODHIV tidak terkena advokasi.

Baca juga: Sasar Kelompok Sebaya Cegah Penularan HIV/ AIDS, Jembrana Gencarkan Skrining Ibu Hamil & Sosialisasi

Maka dari itu penting untuk membangun awareness bagaimana meningkatkan daya tahan tubuh. 

“Kita harus melihat situasi dan juga mengimbau untuk melakukan (vaksinasi cacar api) secara mandiri dulu sebelum kita berharap kebijakan garus dihitung dulu,” imbuhnya. 

Sementara itu, Manish Munot selaku General Manager dan President Director GSK Indonesia mengatakan GSK sangat menekankan upaya pencegahan cacar api ini sejalan dengan program dan komitmen dari Kemenkes bagaimana meningkatkan angka harapan hidup.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia 2024 Perjuangkan Bebas Stigma, Kasus HIV/AIDS di Bali Sejak 1987 Capai 31.361

Menurut Manish, banyak program pemerintah pusat di tahun 2025 ini yang akan beriringan sejalan untuk meningkatkan angka harapan hidup yang berkualitas. 

“Ini sekaligus menjadi awareness pada masyarakat melalui ini mengedukasi penyakit apa yang bisa dicegah melalui vaksinasi dan bagaimana upaya pencegahan dan edukasi tenaga medis agar dokter-dokter dapat melakukan komunikasi pada pasien tidak hanya fokus pada treatment atau pengobatan tapi juga memberikan opsi pencegahan melalui vaksin,” kata, Manish. 

Sementara tata laksana untuk pencegahan Herpes Zoster di lndonesia telah dilakukan Jadwal Imunisasi Dewasa di Tahun 2024, di mana Per-Juli 2024, Jadwal lmunisasi Dewasa sudah di perbarui dengan menambahkan vaksin untuk Herpes Zoster sebagai salah satu rekomendasi dari Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI.

Yang direkomendasikan untuk menerima vaksinasi tersebut merupakan orang dewasa berusia lebih dari 50 tahun dan individu lebih dari 18 tahun dengan kondisi imunokompromais, dengan atau tanpa episode Herpes Zoster sebelumnya. 

Sebelumnya, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Diskes Bali I Nyoman Sudiyasa menjelaskan penderita baru kasus HIV/AIDS di Bali tahun 2024 sentuh angka sebanyak 1.487. 

Sudiyasa mengatakan jumlah kasus HIV/AIDS Tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun 2023 sebelumnya.

Halaman
12

Berita Terkini