TRIBUN-BALI.COM - Dalam sepekan dua sekolah yakni SMP N 1 Dawan dan SMP N 2 Dawan mengalami kerusakan parah, setelah Klungkung diguyur hujan lebat.
Penanganan kedua sekolah itu mendapatkan prioritas, agar tidak menganggu proses belajar mengajar. Jika anggaran di Dinas Pendidikan tidak memungkinkan untuk perbaikan bangunan sekolah itu, akan diupayakan dialokasikan melalui anggaran belanja tidak terduga (BTT).
Penjabat (Pj) Bupati Klungkung I Nyoman Jendrika mengaku telah menerima laporan dan melakukan peninjauan terhadap sekolah yang mengalami kerusakan parah.
Baca juga: 2 KURIR Narkoba di Buleleng Terancam Penjara Seumur Hidup! DW & NT Diciduk Polisi di Desa Julah
Baca juga: NEKAT Nyebur ke Selat Bali, Remaja 17 Tahun Diselamatkan Kru KMP Dharma Ferry I, Ada Masalah Pribadi
Saat ia turun didampingi oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kadis PUPR Made Jati Laksana.
“Setelah saya mendapat laporan dari kepala sekolah dan Dinas Pendidikan, saya turun guna memastikan kondisi sekolah. Hasil peninjauan di lapangan, masih ada sisa tembok, saya sudah perintahkan agar dibongkar karena berpotensi membahayakan,”kata Jendrika, Minggu (29/12).
Terkait penanganan, ia meminta Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Bappeda melakukan penyisiran anggaran untuk nantinya bisa dialihkan untuk kegiatan penanganan SMPN 1 Dawan dan SMPN 2 Dawan.
“Jika anggarannya masih kurang, kami bakal menggunakan BTT (belanja tak terduga). Secara regulasi itu memungkinkan karena terkait bencana. Paling penting bagaimana musibah ini, tidak sampai menghambat kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut," jelas Jendrika.
Kepala Dinas Pendidikan,Kepemudaan dan Olahraga Ketut Sujana mengatakan, penanganan SMPN 1 Dawan dan SMPN 2 Dawan menjadi skala prioritas. Sujana menyatakan pihaknya akan meninjau kembali anggaran fisik yang ada.
”Kami akan meninjau kembali anggaran fisik yang bisa digeser, untuk menangani kerusakan SMPN 1 dan 2 Dawan," ungkap Sujana.
Ia berharap Februari-Maret 2025, kedua sekolah tersebut sudah bisa ditangani. Khusus untuk penanganan tembok SMPN 2 Dawan panjangnya mencapai 80 meter, diperkirakan menelan anggaran Rp 600 juta.
Diberitakan sebelumnya, tembok kelas IXG di SMP N 1 Dawan jebol tertimpa senderan yang tiba-tiba longsor, Minggu (22/12/2024) pagi. Senderan yang longsor mencapai panjang 13 meter, dan berdampak terhadap 3 kelas. Sehingga, untuk sementara pihak sekolah memilih mengosongkan kelas itu, karena kondisinya sangat rawan.
Sementara tembok dan senderan sepanjang belasan meter di SMP N 2 Dawan lebih dulu roboh pada Senin (16/12). Lalu pada Sabtu (28/12), tembok di SMP N 2 Dawan kembali ambruk, bersama bangunan bale bengong yang juga ikut tergerus longsor. (mit)