Suasana pencarian korban berlangsung dramatis.
Di tengah hujan deras, petugas berusaha evakuasi korban dengan alat seadanya.
Bangunan yang diterjang longsor merupakan pasraman.
Menurut warga setempat, lokasi itu sering dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan spiritual.
“Sehari-hari lokasi itu untuk kegiatan spiritual. Tetapi yang sering melakukan aktivitas di sana bukan warga di sini, banyak dari luar,” ungkap Bendesa Pikat, Komang Puja Sudarsana. (mit)
Ini Identitas 3 Jenazah Korban Longsor di Desa Pikat, 1 Masih Hilang
Jenazah para korban tanah longsor di Lingkungan Celuk, Desa Pikat, Klungkung, telah dibawa langsung di RSUD Klungkung.
Ada 3 jenazah yang berhasil dievakuasi, sementara seorang lagi masih dalam pencarian. Berdasarkan informasi yang dihimpun, 3 jenazah yang telah dievakuasi yakni Wayan Nata dari Banjar Klodan, Desa Pesinggahan.
Ketut Surata asal Dusun Glogor, Desa Pikat dan I Wayan Mudiana, asal Banjar Timbul Desa Pesinggahan. Sementara korban yang masih dalam pencarian, I Nengah Mertayasa asal Banjar Timbul, Desa Pesinggahan.
Sementara warga yang mengalami luka-luka yakni Ketut Mumbul asal Desa Sading Badung. I Gede Aswin asal Desa Sading Badung. I Gusti Made Ariasa asal Beringkit Badung, dan I Wayan Kicen Dusun Timbul Desa Pesinggahan.
"Lokasi yang terkena longsor ini berupa pasraman, tempat menjalankan kegiatan spiritual. Justru banyak orang dari luar desa (Pikat) yang berada di sana," ujar warga setempat, Komang Mawastika, Minggu 19 Januari 2025.
Biasanya setiap minggu, kerap ada aktivitas di lokasi itu. Seperti semadi ataupun pengelukatan.
"Setiap minggu ada saja kegiatannya, biasanya semadi," ungkapnya.
Pada Minggu 19 Januari 2025, sekitar pukul 18.00 Wita, ada sekitar 10 orang di lokasi tersebut.
Di tengah guyuran hujan, tiba-tiba tanah longsor menerjang sebuah bangunan permanen yang di bawahnya didiami beberapa warga.