TRIBUN-BALI.COM - Musibah tumbangnya pohon aren, yang merenggut 3 nyawa di Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban.
Korban meninggal dalam musibah itu yakni I Ketut Arnawa (32), I Gede Gunartha (51) dan I Nengah Saba (49). Ketiganya merupakan warga Desa Bungaya, dan mengalami cedera kepala berat akibat musibah tersebut.
Perbekel Desa Bungaya, I Made Putra Darmayasa mengatakan, ketiga warganya yang menjadi korban meninggal dunia akibat musibah pohon tumbang, sehari-hari mereka bekerja sebagai buruh serabutan. “Tiga korban yang meninggal, sehari-hari pekerja serbutan,” ujar Darmayasa, Senin (10/2).
Ia menambahkan, dari ketiga korban hanya Nengah Saba yang telah berkeluarga. Ia wafat meninggal 2 orang anak. “Korban yang sudah menikah atas nama I Nengah Saba, punya 2 anak,” ungkap Darmayasa.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Bali, pihak keluarga memutuskan memakamkan 2 jenazah korban pada Senin (10/2). Yakni jenazah I Ketut Arnawa dan I Gede Gunartha.
Baca juga: MAYAT di Pinggir Jalan Kagetkan Budiarta, Identitas Diketahui, Korban Punya Riwayat Sakit Jantung
Baca juga: DPRD Minta Eksekutif Terbitkan SK, Agar Hak Non-ASN Segera Terbayar, Bahas Nasib Pegawai Non-ASN
Hanya saja belum diupacarai secara agama. “Hari ini (kemarin) dikubur dua (jenazah). Karena Ingkel, jadinya tidak diupacarai, hanya mekingsan di pertiwi. Sedangkan 1 lagi nanti setelah purnama,” ungkap Darmayasa.
Sementara RSUD Karangasem saat ini masih melakukan perawatan terhadap satu korban tertimpa pohon di wilayah Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Pasien tersebut atas nama I Wayan Gede Aris yang mengalami patah tulang di bagian paha kanan.
Kabid Pelayanan RSUD Karangasem I Komang Wirya menyebutkan, korban akan menjalani proses operasi pada Senin (10/2). Gede Aris dilarikan ke RSUD Karangasem setelah terimpa pohon aren, pada Minggu (9/2). “Pasien mengalami patah tulang di bagian paha kanan, hari ini (kemarin) dioperasi,” ujarnya.
Sementara Kasi Humas Polres Klungkung AKP I Gede Sukadana mengatakan, dipastikan tidak ada aktivitas judi tajen saat musibah terjadi. Walau seperti video yang beredar, pohon aren yang tumbang menimpa arena sabung ayam.
“Ini laporan yang saya dapatkan dari Kapolseknya, terkait adanya tajen, saya pastikan tidak ada, karena saat kejadan hujan lebat dan angin Kencang,” ungkap Sukadana.
Ketika musibah terjadi, kebetulan para korban sedang perteduh di bawah pohon aren tersebut.
Sementara itu, Sekda Karangasem, I Ketut Sedana Merta, langsung meninjau para korban yang dirawat di RS Balimed Karangasem.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Karangasem, kami turut berduka cita yang mendalam bagi keluarga korban dan berharap para korban luka segera pulih,” ujarnya, Senin (10/2).
Sebagai langkah pencegahan, Sedana Merta telah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera mengecek dan memangkas pohon-pohon yang berisiko tumbang. Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem.
“Dalam cuaca ekstrem seperti saat ini, kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati beraktivitas di luar rumah,” imbau Sedana Merta.
Ia juga mengucapkan terimaksih kepada Aparat Kepolisian, TNI, BPBD, Dinas Sosial, dan semua pihak yang telah bergerak cepat dalam penanganan bencana. (mit)