Seputar Bali

Cakupan Program MBG Presiden Prabowo di Jembrana Masih Rendah, Hanya 3 Dapur Umum

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaksanaan MBG di Bali - Cakupan Program MBG Presiden Prabowo di Jembrana Masih Rendah, Hanya 3 Dapur Umum

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Cakupan program MBG di Kabupaten Jembrana, Bali, sepertinya masih sangat rendah meski sudah berjalan cukup lama.

Tercatat, Kabupaten Jembrana hanya mampu menjalankan 3 dapur umum sehingga cakupan sangat sedikit.

Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jembrana tercatat mencakup hanya belasan persen saja dari total siswa sekitar 58 ribu orang.

Sebab, di Jembrana sendiri baru ada tiga dapur sehat yang melayani program dari pemerintah pusat ini. Hanya saja, cakupan saat ini sudah melayani siswa dari tingkat TK hingga SMA/SMK. 

Baca juga: Masalah Sampah di Bali Semakin Kalut, Nusa Penida Tindak Tegas Pembuang Sampah ke TPA Biaung

Menurut data yang berhasil diterima dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, hingga di akhir bulan April 2025 ini tercatat ada tig dapur sehat yang sudah beroperasi.

Jumlah siswa yang terlayani sebanyak 10.348 orang. Mereka tersebar di 59 sekolah yang ada di Jembrana mulai dari jenjang TK, SD, SMP hingga SMA/SMK.

Pelaksanaan MBG (Tribun Bali/Putu Supartika)

Baca juga: Saksi Teriak Lihat Kondisi WA, Warga Jembrana Nekat Lakukan Ulah Pati

"Programnya langsung dari pemerintah pusat melalui yayasan yang sudah terverifikasi,”

“Saat ini ada tiga dapur umum yang sudah beroperasi disini," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra saat dikonfirmasi. 

Dia melanjutkan, sesuai penyampaian di awal, satu unit dapur sehat melayani sekitar 3.400 orang siswa.

Hingga saat ini, tiga dapur umum sudah melayani sebanyak 10.348 orang siswa di Jembrana tersebar di 59 sekolah yang ada.

Baca juga: MARAK Akses Situs Po12no, Pemkab Buleleng Bentuk Gugus Tugas Pencegahan, Segera Sidak ASN dan Siswa!

"Tersebar (penerima), dari jenjang TK hingga SMA/SMK," sebutnya. 

Menurutnya, meskipun pemerintah kabupaten tidak terlibat langsung, koordinasi antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Dinas Pendidikan terus dilakukan untuk memvalidasi data siswa penerima.

Informasi mengenai potensi penambahan dapur umum telah diterima, namun detail pastinya masih menunggu koordinasi lebih lanjut dengan Badan Gizi Nasional.

Dia mengakui dan berharap penambahan dapur umum dapat segera terealisasi.

Sehingga lebih banyak siswa di Jembrana dapat menikmati program MBG, mengingat di Jembrana sendiri tercatat ada sekitar 58 ribu orang siswa. (*)

Berita Terkini