TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Nasib apes dialami sopir antar barang di wilayah Kecamatan Seririt, Buleleng.
Saat itu, ia hendak menuju Desa Ringdikit, namun ia malah dikeroyok oleh orang yang menabrak mobilnya.
Kasi Humas Polres Buleleng, Iptu Yohana Rosalin Diaz menjelaskan kronolog peristiwa tersebut.
Peristiwa pengeroyokan atau penganiayaan itu dialami Imam Fahri, warga Banjar Dinas Batu Agung, Desa/Kecamatan Gerokgak pada Sabtu (16/8/2025) sekitar pukul 15.00 Wita.
Baca juga: KRONOLOGI Kasus Pengeroyokan di Denpasar, Gerombolan Anak Muda Diduga Curi Tas dan Dompet
Kronologinya, saat itu Imam yang merupakan kurir antar barang, tengah melintas di ruas jalan Bubunan membawa mobil.
Setibanya di perempatan jalan menuju Desa Ringdikit, ia berpapasan dengan dua orang laki-laki mengendarai sepeda motor.
"Dua laki-laki itu diketahui bernama Agung Gimbal dan Tu Nik. Keduanya melaju di arah yang sama, yakni dari arah Utara menuju Selatan," jelasnya, Minggu (17/8/2025).
Baca juga: DISEREMPET Lalu Tubuh Ngurah Dihantam Truk, Berikut Kronologi Kecelakaan Tragis di Jembrana
Tak berselang lama, Imam merasa mobil yang dia kendarai tertabrak dari arah belakang.
Ia langsung menyalakan lampu sein kiri untuk berhenti telah di timur kantor Perbekel Bubunan.
"Yang bersangkutan keluar dari mobil sambil mencakupkan tangan dan minta maaf. Tapi Agung Gimbal mendekati korban dan berkata 'Cai'," ucapnya.
Sambil minta maaf, Imam berjalan ke belakang mobil.
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat di Kamar Kos di Denpasar, Diketahui Tetangga Kos yang Bersih-Bersih
Saat itulah Tu Nik mendekati Imam, kemudian langsung melayangkan bogem mentah dan mengenai pelipis kiri.
Pukulan itu menyebabkan Imam terjatuh.
Tak puas dengan aksinya barusan, Tu Nik kembali melayangkan pukulan.
Kejadian tersebut dilakukan beberapa kali hingga pria 33 tahun itu tak bisa mengingat berapa banyak pukulan yang dia terima.
Baca juga: FAKTOR Pemicu Penganiayaan Prada Lucky Hingga Tewas, Berikut Kronologi Lengkapnya!
Bahkan saat akan berdiri, Imam kembali dipukul oleh Tu Nik.
Beruntung ada seorang warga sekitar bernama Pak Lonjor, datang mengendarai mobil bermuatan kayu.
Ia segera melerai perkelahian itu, hingga Agung Gimbal dan Tu Nik pergi meninggalkan lokasi.
Akibat peristiwa tersebut Imam mengalami luka berdarah pada bagian pelipis kiri dan sakit tersebut menghalangi atau mengganggu aktifitas korban.
Tak berselang lama, seorang anggota Polsek Seririt datang ke lokasi kejadian, kemudian mengantarnya ke Polsek Seririt untuk membuat laporan resmi.
"Mengenai peristiwa ini sedang kami tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Pengeroyokan di Bali