bisnis

WOW HARGA Beras Tembus Rp103.000 Per 5 Kg? Warga Keluhkan Harga Beras Premium Melonjak 33 Persen

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Lonjakan harga beras premium di ritel modern, ditambah kabar soal kasus beras oplosan, membuat banyak konsumen mengubah kebiasaan belanjanya.  Kini, pasar tradisional justru kembali menjadi pilihan utama masyarakat karena harga lebih bersahabat dan kualitas beras dianggap tidak kalah. 

Rini mengklaim Bulog telah berupaya memenuhi seluruh saluran. Bulog juga bekerja sama dengan TNI/Polri, Pemeritah daerah hingga BUMN Pangan dalam disrtibusi beras operasi pasar ini. “Kami seluruh karyawan juga melakukan kanvasing di seluruh pasar yang ada di di wilayah kerja kami,” ujar Rini. 

Dalam rangka meredam harga beras di pasar, Bulog tak hanya menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) ke pasar modern, namun juga ke berbagai ritel modern seperti Indomart, Alfamart, dan Hypermart di seluruh wilayah di seluruh Indonesia. (kontan)

Penggilingan Padi Kembali Beroperasi 

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso, menyebut sejumlah penggilingan padi sudah mulai kembali beroperasi seiring turunnya harga gabah di lapangan.

“Hari-hari ini panen sudah mulai di beberapa daerah, harga gabah mulai turun, jadi beberapa penggilingan padi sudah ada yang mulai berproduksi,” ujar Sutarto, Selasa (19/8).

Sebelumnya, maraknya penutupan pabrik penggilingan terjadi di sejumlah daerah lumbung padi seperti Karawang, Sukoharjo, Sragen, Karanganyar, hingga Jawa Timur. Di Karawang, misalnya, 10 dari 23 penggilingan atau sekitar 40% sempat menghentikan operasional.  

Penutupan ini dipicu kekhawatiran pelaku usaha atas penegakan hukum terkait dugaan praktik pengoplosan beras, selain faktor mahalnya harga gabah. Meski mulai ada yang kembali beroperasi, Sutarto menilai penggilingan padi kecil masih merasa tidak nyaman dengan adanya pengawasan aparat. (kontan)

Berita Terkini