Seputar Bali
Wayan Koster dan Giri Prasta Berkomitmen Lakukan Perbaikan Pasca Banjir Bali, Siapkan Anggaran
Wayan Koster dan Giri Prasta berkomitmen akan melakukan perbaikan usai mengalami bencana alam terburuk selama 1 dekade terakhi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Wayan Koster dan Giri Prasta berkomitmen akan melakukan perbaikan usai mengalami bencana alam terburuk selama 1 dekade terakhir.
Koster menjelaskan akan segera menganggarkan dana untuk mempercepat perbaikan pasca banjir.
Selain itu, gubernur asal Buleleng itu juga akan segera menerapkan moratorium pembangunan di Bali.
"Mulai tahun ini, sesuai dengan haluan pembangunan 100 tahun, mulai 2025 sudah tidak boleh lagi ada alih fungsi lahan produktif untuk menjadi lahan komersial,”
Baca juga: Sifat Reaktif Koster usai Bali Diguncang Banjir Bandang, Moratorium Pembangunan Dipastikan Berjalan
“Mulai tahun ini, sudah ada instruksi kepada Bupati/Wali Kota se-Bali," kata Gubernur Koster di hadapan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, Sabtu 13 September 2025 malam.
Ia bahkan ditugaskan (pemerintah daerah) untuk menghitung semua ganti rugi, mana yang akan menjadi beban pemerintah daerah dan mana yang akan dibebankan kepada pemerintah pusat.
Presiden Prabowo Subianto sendiri memberi perhatian serius, mana yang akan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, Presiden akan mendukung penuh.
Namun, saat ditanya soal berapa jumlah dana yang disiapkan pemerintah pusat untuk memperbaiki kerusakan, Koster masih akan melakukan penghitungan lanjutan.
Baca juga: JEBOL Jalan Singakerta Ubud, Perbaikan Masih Tunggu Kajian, Pasca Hujan Lebat, Jalur Pariwisata!

Baca juga: ASTAGA Hutan di DAS Ayung Hanya Tinggal 3 Persen, Menteri Hanif Atensi Banjir Telan 17 Korban Jiwa!
Di sisi lain, Wakil Gubernur Bali, wayan Giri Prasta, memastikan pemerintah akan selalu mencari solusi terbaik untuk masalah ini.
“Tidak menyalahkan siapa pun, yang jelas segala sesuatu harus kita perbaiki dengan baik,” ujarnya, Kamis 11 September 2025 di Ubung.
Terkait alih fungsi lahan, Giri memastikan akan ada pembatasan ke depan agar tidak semakin memperparah risiko banjir.
Ia juga mengakui pembangunan masif di Bali membawa konsekuensi.
“Pasti, pasti ada dampak. Semua ini ada dampak, cuma bagaimana mencarikan sebuah solusi,” katanya.
Sementara itu, ketika disinggung dampak banjir terhadap kunjungan wisatawan, Giri menyebut efeknya ada, tetapi tidak signifikan.
“Dampak pasti ada tapi tidak begitu banyak,”
“Sekarang kan sudah dilihat masyarakat internasional, terutama wisatawan, terkait cara penanganan dari pemerintah pusat, kabupaten, kota, provinsi sampai masyarakatnya,”
“Luar biasa gotong royongnya,” ungkapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.